Cara Mengatur Budget Skincare
Beli Skincare Bikin Boros?
Lupa kapan tepatnya saya mulai menyukai produk skin care, kalau tidak salah ketika kulit saya mendadak kemerahan karena tidak cocok dengan kandungan bahan dari produk skincare yang saya coba.
Pengalaman itu membuat saya mengubek-ubek kanal kecantikan, membaca banyak artikel yang berhubungan dengan perawatan wajah dan juga tidak ketinggalan mengikuti beberapa akun dokter kecantikan supaya menambah referensi.
Dan, saya jatuh cinta sama skincare.
Jatuh cinta sama skincare itu bikin candu, ada aja keinginan untuk memborong semuanya. Sampai-sampai dulu membeli banyak produk dan pada akhirnya kedaluarsa karena tidak sempat terpakai sampai habis.
Hal ini yang membuat pandangan beberapa orang tentang orang yang menyukai skincare itu boros. Ya sebetulnya nggak salah sih, ada kalanya lapar mata membeli banyak produk gara-gara tidak tahan menahan godaan atau memakai alasan untuk kebutuhan konten.
Sebenarnya membeli produk perawatan wajah itu tidak selalu identik dengan pemborosan asal tahu bagaimana cara mengatur budget supaya tidak terperosok sehingga pada akhirnya menjadi besar pasak dari pada tiang.
Cara Mengatur Budget Skincare
Pengalaman membeli banyak produk yang pada akhirnya tidak banyak terpakai membuat saya banyak belajar untuk mengontrol diri supaya kejadian tersebut tidak terulang lagi. Nah, kali ini saya mau kasih tahu bagaimana cara saya mengatur keuangan untuk membeli produk kecantikan.
Beli Saat Butuh
Sepertinya brand kecantikan paham bahwa kemasan produk kecantikan itu hal utama untuk menarik perhatian konsumen. Tidak bisa dipungkiri, kemasan produk kecantikan yang unyu-unyu itu sungguh menarik mata sehingga suka bikin lapar mata yang pada akhirnya bikin khilaf untuk membeli. Saya contohnya, beberapa kali pengin beli produk perawatan wajah karena tertarik dengan kemasannya. Selain bermanfaat buat kulit, bisa dimanfaatkan sebagai properti foto. Alasan yang klise, bukan?
Supaya pengeluaranmu untuk skincare terkontrol, belilah saat memang butuh. Misalnya, saat itu sabun wajah yang habis. Ya sudah cukup beli sabun wajah bukan malah merembet ke produk yang lain atau saat kamu ingin mengganti produk perawatan wajah harian, gantinya perlahan jangan semua sekaligus. Dengan begitu kamu bisa mendeteksi jika nanti produk tersebut tidak cocok.
Sesuaikan Dengan Kondisi dan Kebutuhan Kulit Saat Ini
Beli produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit saat itu, misalnya: saat itu kulitmu sedang mengalami breakout, maka fokuslah pada produk yang memang mengatasi permasalahan yang tengah dialami.
Saya pernah penasaran dengan produk masker yang belakangan lagi hype, ternyata tidak terlalu memberikan efek pada kulit, akhirnya malah tidak dipakai dan terbengkalai. Ada baiknya kamu perhatikan kebutuhan kulit, bukan karena produk itu sedang banyak dibicarakan oleh banyak orang. Namanya produk perawatan itu tidak bisa dipukul rata, apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok dengan kita.
Sama hal ketika kamu ingin mencoba sebuah serum, pastikan apakah memang kulitmu membutuhkan treatment khusus atau bisa diatasi dengan produk harian yang kamu miliki.
Jangan Tergoda Sale Untuk Membeli Produk Baru
Kata sale memang amat menggoda apalagi untuk produk-produk kecantikan. Nah, supaya kamu tidak kalap mata, ketika ada sale ada baiknya kamu membeli produk harian yang memang sudah cocok untuk kulitmu. Jika kamu membeli produk baru, bukankah ada risiko tidak cocok? Nah dari mubazir, mending kesempatan diskon itu untuk membeli produk yang memang kulitmu sudah kenal.
Baca juga:
Skincare Untuk Pemula
Buat Pos-Pos Budget Untuk Masing-Masing Produk
Bagi sebagian orang, membeli produk skincare terlihat mahal, padahal sih nggak seperti dibayangkan karena semua kembali ke isi dompet masing-masing ya. Jadi, tidak bisa dipukul sama rata.
Saya sendiri punya budget-budget khusus untuk masing-masing produk perawatan wajah yang saya pakai. Untuk face wash, saya memilih produk drugstore yang mudah didapatkan dan murah (kisaran harga antara 30-50 ribu rupiah), selain sabun wajah, saya juga pakai cleansing milk untuk membersihkan wajah (harganya cukup 5 ribu rupiah saja).
Berhubung saya tidak pakai toner, slot untuk toner biasanya saya masukkan ke slot serum atau pelembab. Untuk serum atau pelembab, sejak dulu saya sudah pasang patokan dengan rentang harga kisaran 100-200 ribu rupiah. Sedangkan slot terakhir yaitu Sunscreen. Kalau dulu saya cari yang murah, belakangan saya mulai menaikkan slot untuk proteksi wajah pada kisaran harga 50-100 ribu rupiah.
Mungkin kalian akan bilang mahal jika melihat nominalnya, padahal itu harga untuk pemakaian antara 3-6 bulan. Jadi, bisa dibilang murah dibandingkan uang jajan kita kalau lagi ke mall.
Apakah harus membeli produk dengan harga yang mahal? Oh tentu tidak, kembali lagi dengan budget yang kamu miliki. Jangan memaksakan diri ya.
Nah, kasih tahu dong cara kalian mengatur budget untuk skincare?