Cara Menjaga Kesehatan Penderita Diabetes
Divonis Diabetes Melitus
Beberapa bulan lalu, di salah satu WAG ramai membahas mengenai foto Sophia Latjuba yang beredar di media sosial. Bagaimana penampilan artis tahun 1990-an kini di usianya yang menjelang 50 tahun. Masih terlihat sama, cantik,dan bentuk tubuhnya menawan, membuat para wanita lain insecure saat melihatnya. Itu pertanda, bahwa Sophia memang merawat tubuhnya dengan baik.
Kebanyakan jaman kini, termasuk saya malah lebih fokus pada perawatan wajah. Malah kadang lupa bawah ada tubuh yang harus dirawat supaya tetap menawan di usia berapa pun. Maklum, kadang suka jadi enak sendiri sama tubuh. Penginnya sih body tetap langsing, tapi makan jalan terus.
Ya, itu cumam dalam mimpi.
Beberapa tahun lalu, berat badan saya pernah menyentuh 63 kg. Waktu itu masih kerja. Kadang suka keluyuran sama teman cuman buat makan, entah itu junk food atau makanan lainnya. Sampai suatu hari saya diminta oleh dokter untuk medical check up. Hasilnya cukup bikin shock, hampir semua hasil laboratorium menunjukkan adanya peningkatan. Terutama gula darah, kolesterol, SGOT dan SGPT. pada akhirnya saya divonis Diabetes.
Sempat denial karena merasa baik-baik saja. Apalagi usia masih 30-an, tapi kok kayaknya berat sekali ini cobaan. Sampai saya menarik ke belakang perjalanan makan yang memang cukup berantakan. Di mana saya kerap kali makan junk food, minuman manis, es krim, dan coklat. Fyuh. Semenjak itu saya punya cukup banyak PR dari dokter agar menjaga gula darah tetap stabil sehingga tidak menimbulkan banyak komplikasi ke depannya. Terlebih lagi saya punya riwayat jantung bawaan.
Baca juga:
Cara Menjaga Kesehatan Penderita Diabetes
Menjaga Pola Makan Supaya Kadar Gula Stabil
Salah satu kunci supaya penderita diabetes tetap sehat adalah menjaga kadar gula supaya tetap stabil. Caranya dengan membatasi asupan karbohidrat kompleks dan memperbanyak asupan serat supaya tetap kenyang sehingga gula tidak lekas melonjak.
Hal yang terberat dari semua ini bagi saya ketika harus mengucapkan selamat tinggal pada coklat, es krim dan segala makanan manis lainnya. Tidak hanya itu, saya juga mulai mengurangi roti, mie, dll. Kayak semacam harus dipaksa dari zona nyaman. Namun, pada akhirnya berhasil menaklukkannya.
Sehari-hari saya makan seperti biasa, 3x sehari dengan porsi nasi putih yang tidak terlalu banyak, minum susu diabetasol plus chia seed sebagai snack supaya saat makan siang tidak terlalu kelaparan. Konsumsi sayur dan buah agar kebutuhan serat terpenuhi.
Saya merasakan perubahan yang signifikan setelah menjaga mengurangi asupan gula. Tubuh menjadi lebih sehat, imunitas meningkat. Dulu, rasanya hampir setiap bulan langganan flu dan batuk dengan durasi yang lama.
Olahraga Ringan Setiap Hari
Sebagai pemakai pacu jantung, saya tidak bisa sembarangan melakukan olahraga. Semua harus atas persetujuan dari dokter. Salah satu olahraga yang dinyatakan oleh Dokter aman adalah Yoga,
Gerakannya yang ringan tidak memacu kerja jantung sehingga aman. Dulu, biasanya saya latihan Yoga bersama kedua teman. Sayangnya , pandemi membuat pertemuan kami terbatas sehingga saya melakukan yoga sendiri. Paling tidak menjelang tidur saya akan melakukan peregangan otot biar tubuh tidak kaku setelah seharian di depan laptop atau main hp.
Lovely Purple Inflatable Air Training Track Gym Mat |
Cukup gelar matras di dalam kamar, bisa langsung melakukan gerakan yoga. Kalau bosan dengan matras, mungkin kamu bisa mencoba tumble mat yang lebih empuk dan nyaman saat melakukan tingkatan yang lebih berat. Sedangkan, tumble mat for water, kalau di rumahmu punya kolam renang dan pengin yoga di atas air. Sayangnya, di rumah saya nggak ada. Buat yang kepo sama tumble mat itu apa? Silakan baca saja Air tumble mat reviews.
Infutable Air Gymnastic Track Air Board |
Tidak hanya Yoga, seminggu 2x saya juga jalan kaki keliling kompleks sekalian cuci mata biar nggak bosan di rumah saja.
Minum Obat Secara Teratur dan Kontrol Rutin Tiap Bulan
Sebagai penderita Diabetes, tentu saja saya harus minum obat secara teratur sehabis makan dan tentu saja sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter supaya hasil dari pengobatan yang dilakukan memberikan manfaat.
Setiap bulan, saya rutin kontrol ke dokter penyakit dalam untuk melakukan konsultasi dan Dokter juga memantau apakah obat-obatan yang diberikan efektif atau tidak. Apakah ada obat yang dikurangi atau ditambah.
Beberapa orang yang saya temui enggan ke dokter karena takut dan memilih meminum obat yang sama tanpa ketemu dokter. Padahal, pemantauan dan evaluasi dari Dokter itu sangat penting sehingga kita tidak sembarangan mengkonsumsi obat.
Menjaga Pikiran Agar Tidak Stress dan Istirahat yang Cukup
Stress ternyata juga bisa meningkatkan gula darah itulah kenapa pikiran juga harus dijaga. Biasanya saya membaca buku, menulis blog, memotret dan menonton film. Tidak lupa juga dengan siraman rohani.
Selain pola pikir dijaga, juga harus istirahat yang cukup, tidak begadang di malam hari.
Begitulah cara saya menjaga kesehatan tubuh sebagai penderita Diabetes supaya tetap sehat di masa pandemi.
Salam Sehat.