Perlindungan Kesehatan Kritis Dengan PRUTop dan PRUTop Syariah
Gaya Hidup Meningkatkan Penyakit Kritis
Semakin majunya teknologi seringkali membuat penggunanya malas melakukan aktivitas berlebih. Selama masih bisa duduk manis dan diselesaikan melalui ponsel cerdas di tangan kenapa harus susah-susah untuk ke luar rumah.
Alhasil kita jadi jarang melakukan aktivitas fisik. Kalian menyadarinya nggak?
Dulu, sudah bangun pagi untuk jalan kaki ke pasar, memilih buah-buah dan sayuran yang segar dari penjualnya langsung. Sekarang, tinggal buka aplikasi, pilih sayur dan buah yang diinginkan, lalu tunggu saja diantar ke rumah.
Kurangnya aktivitas fisik, rupanya meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan terlebih diikuti dengan gaya hidup yang kurang sehat. Prevalensi penyakit pun mulai mengalami peningkatan. Penyakit degeneratif yang dulu hanya terjadi pada usia 50 tahun ke atas, kini mulai terjadi pada usia produktif sekitar 20 tahunan ke atas.
Saya sendiri agak tercengang saat dr. Chandra Wijaya dari Siloam Hospital dalam rangka acara peluncuran PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah) di Dyandra Convention Hall, 15 Januari 2019, memaparkan data bahwa di Jawa Timur, Diabetes merupakan penyakit tertinggi no 3. Begitu juga penyakit Darah Tinggi dan Kanker mengalami peningkatan setiap harinya.
Menurut data WHO, ada sekitar 68000 kategori permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini, termasuk di Indonesia. Bahkan para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang.
Terhindar dari penyakit memang rasanya tidak mungkin, namun ada pepatah bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Tahu sendiri biaya pengobatan kesehatan itu memiliki biaya yang tinggi, apalagi kalau penyakit yang kita derita masuk dalam kategori penyakit kritis.
Penyakit kritis tidak bisa sembuh hanya dengan satu kali pengobatan sehingga menelan biaya yang cukup lumayan. Belum lagi jika yang bersangkutan harus dirawat di rumah sakit sehingga berpengaruh pada kehidupan keluarga. Biasanya penghasilan berasal dari dua sumber, kini harus terbatas pada satu sumber, biaya perawatan dan biaya kehidupan sehari-hari pasien dan keluarga.
Tentunya kita tidak ingin hidup menyusahkan orang lain.
Salah satu langkah untuk melindungi dari ancaman penyakit kritis dengan memiliki asuransi kesehatan. Semacam mempunyai rencana cadangan jika sewaktu-waktu sakit kritis, setidaknya tidak terlalu membebani pasien dan keluarga.
Mengerti dengan kebutuhan akan kesehatan yang amat pesat, Prudential Indonesia meluncurkan PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah), merupakan rangkaian solusi asuransi yang melindungi masyarakat dari kondisi kritis secara total.
Baik PRUTop dan PRUTop Syariah tersedia untuk para nasabah Prudential Indonesia yang telah memiliki produk asuransi dasar PRULink Generasi Baru atau PRULink Syariah Generasi Baru.
Menurut Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia yang hadir dalam peluncuran mengatakan, “Asuransi kondisi kritis saat ini terbatas pada diagnosis jenis penyakit. PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan konsep baru perlindungan kondisi kritis yang berfokus pada perawatan, tindakan atau ketidakmpuan permanen yang terjadi akibat kondisi kritis. Hal tersebut yang menjadikan PRUTop dan PRUTop Syariah unggul di kelasnya karena kedua produk ini mampu melindungi kesehatan dan finansial masyarakat Indonesia secara menyeluruh dan memastikan mereka hidup lebih tenang.”
Alhasil kita jadi jarang melakukan aktivitas fisik. Kalian menyadarinya nggak?
Dulu, sudah bangun pagi untuk jalan kaki ke pasar, memilih buah-buah dan sayuran yang segar dari penjualnya langsung. Sekarang, tinggal buka aplikasi, pilih sayur dan buah yang diinginkan, lalu tunggu saja diantar ke rumah.
Kurangnya aktivitas fisik, rupanya meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan terlebih diikuti dengan gaya hidup yang kurang sehat. Prevalensi penyakit pun mulai mengalami peningkatan. Penyakit degeneratif yang dulu hanya terjadi pada usia 50 tahun ke atas, kini mulai terjadi pada usia produktif sekitar 20 tahunan ke atas.
Saya sendiri agak tercengang saat dr. Chandra Wijaya dari Siloam Hospital dalam rangka acara peluncuran PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah) di Dyandra Convention Hall, 15 Januari 2019, memaparkan data bahwa di Jawa Timur, Diabetes merupakan penyakit tertinggi no 3. Begitu juga penyakit Darah Tinggi dan Kanker mengalami peningkatan setiap harinya.
Menurut data WHO, ada sekitar 68000 kategori permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini, termasuk di Indonesia. Bahkan para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang.
Cara Melindungi Diri Dari Penyakit Kritis
Terhindar dari penyakit memang rasanya tidak mungkin, namun ada pepatah bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Tahu sendiri biaya pengobatan kesehatan itu memiliki biaya yang tinggi, apalagi kalau penyakit yang kita derita masuk dalam kategori penyakit kritis.
Penyakit kritis tidak bisa sembuh hanya dengan satu kali pengobatan sehingga menelan biaya yang cukup lumayan. Belum lagi jika yang bersangkutan harus dirawat di rumah sakit sehingga berpengaruh pada kehidupan keluarga. Biasanya penghasilan berasal dari dua sumber, kini harus terbatas pada satu sumber, biaya perawatan dan biaya kehidupan sehari-hari pasien dan keluarga.
Tentunya kita tidak ingin hidup menyusahkan orang lain.
Memiliki Proteksi Asuransi Kesehatan
Salah satu langkah untuk melindungi dari ancaman penyakit kritis dengan memiliki asuransi kesehatan. Semacam mempunyai rencana cadangan jika sewaktu-waktu sakit kritis, setidaknya tidak terlalu membebani pasien dan keluarga.
Mengerti dengan kebutuhan akan kesehatan yang amat pesat, Prudential Indonesia meluncurkan PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah), merupakan rangkaian solusi asuransi yang melindungi masyarakat dari kondisi kritis secara total.
Baik PRUTop dan PRUTop Syariah tersedia untuk para nasabah Prudential Indonesia yang telah memiliki produk asuransi dasar PRULink Generasi Baru atau PRULink Syariah Generasi Baru.
Menurut Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia yang hadir dalam peluncuran mengatakan, “Asuransi kondisi kritis saat ini terbatas pada diagnosis jenis penyakit. PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan konsep baru perlindungan kondisi kritis yang berfokus pada perawatan, tindakan atau ketidakmpuan permanen yang terjadi akibat kondisi kritis. Hal tersebut yang menjadikan PRUTop dan PRUTop Syariah unggul di kelasnya karena kedua produk ini mampu melindungi kesehatan dan finansial masyarakat Indonesia secara menyeluruh dan memastikan mereka hidup lebih tenang.”
Sebagai asuransi tambahan pelengkap, masyarakat yang berusia 6 sampai 65 tahun dapat menikmati perlindungan jangka panjang secara total dengan menambahkan atau membeli paket PRUTop dan PRUTop Syariah dengan Asuransi tambahan PRUCrisis Cover Benefit Plus 61 (Syariah) yang memberikan perlindungan kondisi kritis tahap akhir atau paket PRUTop dan PRUTop Syariah dengan Asuransi Tambahan PRUEarly Stage Crisis Cover Plus (Syariah) yang memberikan perlindungan kondisi kritis sejak tahap awal.
Beberapa Keunggulan Utama dari PRUTop dan PRUTop Syariah:
- Perlindungan atas kondisi kritis yang lebih luas, tidak lagi terbatas pada jumlah penyakit kritis yang dilindungi,
- Maksimal uang pertanggungan hingga 5 Miliar Rupiah,
- Tidak ada ketentuan masa bertahan hidup (survival period)
- Perlindungan atas penyakit kritis yang belum ditemukan (future-proof).
Mengubah Gaya Hidup
Banyak penyakit kritis yang bersumber dari gaya hidup yang tidak sehat, perubahan iklim dan kondisi lingkungan. Supaya tetap sehat tentunya harus diimbangi dengan gaya hidup yang baik, di antaranya
- Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan
- Mengatur pola makan dengan makanan yang lengkap akan protein, lemak, dan serat
- Istirahat dengan cukup
- Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol
- Olahraga dengan teratur minimal 30 menit
- Menjaga pikiran agar terhindar dari stress
Dengan memiliki proteksi kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat, semoga kita semua terhindari dari risiko terkena penyakit.
salam,
