Sejak bulan Oktober tahun lalu, saya kembali memutuskan untuk bergabung dengan sebuah sanggar Yoga di dekat rumah. Di tahun 2017, saya sudah pernah bergabung di sanggar Yoga ini, dan kemudian berhenti karena sebuah alasan yang sampai sekarang saya lupa.
Salah satu alasan saya kembali ke sanggar yoga ini adalah saya butuh pelarian yang positif dari perasaan yang overwhelmed. Di mana saya merasa beban mental saya sudah terlalu bertumpuk dan akhirnya tumpah. Membuat semua aktivitas harian saya terganggu. Saya yang biasanya minat dengan segala sesuatu yang berbau konten, eh ini malah nggak punya tenaga untuk sekedar mengeluarkan kamera dari kotaknya. Benar-benar kacau.
Sempat ke psikolog dan didiagnosa depresi ringan.
Terinspirasi dari postingan salah satu Psikiater yang menyatakan bahwa olahraga bisa membantu mengurangi gejala depresi ringan. Saya memutuskan untuk kembali melakukan yoga. Olahraga yang sudah disetujui oleh dokter, selain jalan kaki.
Sebenarnya, saya bisa saja melakukan yoga di rumah. Hanya saja saat itu mood sedang kacau, saya butuh kehadiran orang lain ketika melakukan olahraga dan ikutan kelas yoga adalah pilihan yang tepat.
Ada banyak manfaat yang saya dapatkan setelah hampir 6 bulan rutin melakukan olahraga yoga, kira-kira apa saja ya?
Satu hal yang signifikan yang saya rasakan setelah rutin melakukan yoga selama hampir 6 bulan adalah perubahan mood. Sehabis melakukan yoga dan mengeluarkan keringat, hormon dopamine saya meningkat pesat.
Hal ini membuat saya lebih bersemangat menjalankan kegiatan sehari-hari. Tadinya saya lebih banyak melakukan aktivitas di kasur karena kehilangan minat terhadap apapun, kini kembali semangat membuat konten tulisan di blog.
Bahkan, untuk merayakan perubahan ini. Maret lalu saya memutuskan untuk membuat akun instagram baru yang menceritakan pengembangan diri yang saya lakukan. Saya sudah jarang menangis (kecuali lagi PMS), mau bertemu dengan banyak orang dan tentu saja emosi jadi lebih stabil.
Bahkan, pelatih saya di sanggar menyadarinya.
Saya ingat betul ketika melakukan pertama kali melakukan gerakan yoga, saya seringkali terburu-buru dan menurut pelatih, saya masih belum bisa mengontrol emosi dengan baik.
Di malam hari, tidur saya lebih berkualitas. Biasanya saya bisa bangun 1-2 kali di malam hari untuk BAK atau terjaga tanpa alasan.
Kebiasaan OVT menjelang tidur pun jadi berkurang karena saat sudah menyentuh kasur. Tubuh saya terasa lebih relax dan langsung tertidur. Di pagi hari, saya pun bangun dengan keadaan nyaman dan siap untuk melakukan kegiatan rutin.
Ini sebuah perayaan yang harus dirayakan, bukan?
Yoga adalah salah satu olahraga yang bisa memperbaiki postur tubuh. Hal ini yang membuat saya tertarik untuk mengikuti Yoga sejak dulu.
Kalau kamu melakukan Yoga sendiri di rumah. Mungkin kamu tidak akan terlalu perhatian apakah gerakan asana yang kamu lakukan sudah benar atau tidak. Namun, jika kamu bergabung ke dalam kelas yoga. Pelatih akan dengan sigap memperbaiki postur tubuhmu supaya benar.
Setelah melakukan Yoga selama 6 bulan, saya merasakan postur tubuh yang tadinya agak bungkuk menjadi lebih tegak dan tentu saja pinggang menjadi lebih ramping dan padat.
Dalam Yoga, saya juga diajari teknik menggunakan pernapasan dada. Salah satu PR terbesar yang sampai sekarang butuh banyak dilatih karena memang tidak mudah.
Jujur, pernapasan dada ini terbilang lebih susah ketimbang pernapasan perut karena mungkin kita memang belum terbiasa saja.
Salah satu manfaat yang saya dapatkan dari teknik pernapasan dada ini adalah sebagai penderita Asama, biasanya napas terasa lebih berat ketika mengalami batuk, tapi saya menyadari bahwa rongga dada saya tidak sepenuh biasanya ketika batpil melanda.
Ketika kamu sudah fasih dengan pernapasan dada, maka tubuhmu akan lebih kuat melakukan pose yang paling susah.
Sebagai manusia ada kalanya kita butuh motivasi apalagi olahraga. Kalau nggak dipaksa, ya kamu nggak bakalan berangkat. Ini yang saya rasakan kalau olahraga di rumah.
Itulah kenapa saya memilih bergabung dengan sanggar karena membutuhkan dukungan dari orang lain untuk kembali membangun habit. Saya bertemu dengan orang-orang baru dengan mindset yang sama.
Pergi ke sanggar tidak hanya untuk berolahraga, tapi juga bersosialisasi. Sebuah hal yang akan membuatmu lebih semangat,
So, inilah beberapa alasan kenapa saya lebih memilih mengikuti kelas Yoga ketimbang olahraga sendiri di rumah.
Kalian suka olahraga apa?
Salah satu alasan saya kembali ke sanggar yoga ini adalah saya butuh pelarian yang positif dari perasaan yang overwhelmed. Di mana saya merasa beban mental saya sudah terlalu bertumpuk dan akhirnya tumpah. Membuat semua aktivitas harian saya terganggu. Saya yang biasanya minat dengan segala sesuatu yang berbau konten, eh ini malah nggak punya tenaga untuk sekedar mengeluarkan kamera dari kotaknya. Benar-benar kacau.
Sempat ke psikolog dan didiagnosa depresi ringan.
Terinspirasi dari postingan salah satu Psikiater yang menyatakan bahwa olahraga bisa membantu mengurangi gejala depresi ringan. Saya memutuskan untuk kembali melakukan yoga. Olahraga yang sudah disetujui oleh dokter, selain jalan kaki.
Sebenarnya, saya bisa saja melakukan yoga di rumah. Hanya saja saat itu mood sedang kacau, saya butuh kehadiran orang lain ketika melakukan olahraga dan ikutan kelas yoga adalah pilihan yang tepat.
Ada banyak manfaat yang saya dapatkan setelah hampir 6 bulan rutin melakukan olahraga yoga, kira-kira apa saja ya?
Gejala Depresi Saya Berkurang
Satu hal yang signifikan yang saya rasakan setelah rutin melakukan yoga selama hampir 6 bulan adalah perubahan mood. Sehabis melakukan yoga dan mengeluarkan keringat, hormon dopamine saya meningkat pesat.
Hal ini membuat saya lebih bersemangat menjalankan kegiatan sehari-hari. Tadinya saya lebih banyak melakukan aktivitas di kasur karena kehilangan minat terhadap apapun, kini kembali semangat membuat konten tulisan di blog.
Bahkan, untuk merayakan perubahan ini. Maret lalu saya memutuskan untuk membuat akun instagram baru yang menceritakan pengembangan diri yang saya lakukan. Saya sudah jarang menangis (kecuali lagi PMS), mau bertemu dengan banyak orang dan tentu saja emosi jadi lebih stabil.
Bahkan, pelatih saya di sanggar menyadarinya.
Saya ingat betul ketika melakukan pertama kali melakukan gerakan yoga, saya seringkali terburu-buru dan menurut pelatih, saya masih belum bisa mengontrol emosi dengan baik.
Kualitas Tidur Malam Lebih Baik
Di malam hari, tidur saya lebih berkualitas. Biasanya saya bisa bangun 1-2 kali di malam hari untuk BAK atau terjaga tanpa alasan.
Kebiasaan OVT menjelang tidur pun jadi berkurang karena saat sudah menyentuh kasur. Tubuh saya terasa lebih relax dan langsung tertidur. Di pagi hari, saya pun bangun dengan keadaan nyaman dan siap untuk melakukan kegiatan rutin.
Ini sebuah perayaan yang harus dirayakan, bukan?
Postur Tubuh Membaik
Yoga adalah salah satu olahraga yang bisa memperbaiki postur tubuh. Hal ini yang membuat saya tertarik untuk mengikuti Yoga sejak dulu.
Kalau kamu melakukan Yoga sendiri di rumah. Mungkin kamu tidak akan terlalu perhatian apakah gerakan asana yang kamu lakukan sudah benar atau tidak. Namun, jika kamu bergabung ke dalam kelas yoga. Pelatih akan dengan sigap memperbaiki postur tubuhmu supaya benar.
Setelah melakukan Yoga selama 6 bulan, saya merasakan postur tubuh yang tadinya agak bungkuk menjadi lebih tegak dan tentu saja pinggang menjadi lebih ramping dan padat.
Melatih Pernapasan dada
Jujur, pernapasan dada ini terbilang lebih susah ketimbang pernapasan perut karena mungkin kita memang belum terbiasa saja.
Salah satu manfaat yang saya dapatkan dari teknik pernapasan dada ini adalah sebagai penderita Asama, biasanya napas terasa lebih berat ketika mengalami batuk, tapi saya menyadari bahwa rongga dada saya tidak sepenuh biasanya ketika batpil melanda.
Ketika kamu sudah fasih dengan pernapasan dada, maka tubuhmu akan lebih kuat melakukan pose yang paling susah.
Bertemu Dengan Orang Baru
Sebagai manusia ada kalanya kita butuh motivasi apalagi olahraga. Kalau nggak dipaksa, ya kamu nggak bakalan berangkat. Ini yang saya rasakan kalau olahraga di rumah.
Itulah kenapa saya memilih bergabung dengan sanggar karena membutuhkan dukungan dari orang lain untuk kembali membangun habit. Saya bertemu dengan orang-orang baru dengan mindset yang sama.
Pergi ke sanggar tidak hanya untuk berolahraga, tapi juga bersosialisasi. Sebuah hal yang akan membuatmu lebih semangat,
So, inilah beberapa alasan kenapa saya lebih memilih mengikuti kelas Yoga ketimbang olahraga sendiri di rumah.
Kalian suka olahraga apa?
Baca juga:
0 COMENTÁRIOS
Post a Comment