Masalah Kulit Breakout di Musim Panas
Suhu udara di Surabaya yang belakangan ini mencapai 37 derajat celcius cukup membuat kulit wajah saya kering di beberapa area terutama di daerah pipi, layaknya ular yang berganti kulit. ‘Ngeleteki’ alias terkelupas ringan begitu. Cukup mengganggu karena disertai rasa gatal, kemerahan dan timbul beberapa jerawat di daerah pipi, dagu.
Di siang hari kulit saya jadi lebih berminyak, iritasi dan terasa gatal. Tidak hanya itu, saat bangun tidur di pagi hari, muka saya udah kayak kilang minyak.
Itu sudah cukup membuat saya tersiksa karena merasa tidak nyaman. Kulit wajah saya terlihat kusam.
Sebenarnya hal ini bukan yang pertama, setiap kali memasuki musim kemarau, pasti kulit wajah terasa kering, terutama pipi dan produksi minyak di wajah menjadi lebih banyak.
Kulit Dehidrasi Karena Skin Barrier yang Lemah
Pusing dengan kondisi kulit yang makin nggak nyaman membuat saya kembali rajin membuka kanal youtube khususnya yang bahas kecantikan.
Saya penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan kulit wajah ini.
Terdamparlah saya di sebuah kanal milik seorang Beauty Influencer asal Korea yang cantik, Liah Yoo.
Liah Yoo tidak hanya sekadar mengulas produk-produk kecantikan namun juga banyak memberikan pengetahuan baru bagi saya yang memang sebelumnya awam dengan berbau kecantikan.
Permasalahan pada kulit membuat saya ingin belajar lebih banyak lagi sehingga setidaknya saya bisa lebih aware jika terjadi permasalahan lain pada kulit. Saya mulai ubek-ubek hampir semua video yang dibuat oleh Liah Yoo.
Dari apa yang saya tangkap, masalah kulit yang saya alami ini adalah kulit dehidrasi. Masalah kulit dehidrasi ini berkaitan dengan air, yaitu ketidakmampuan kulit dalam mempertahankan kandungan air.
Lapisan luar kulit yang dikenal sebagai the stratum Corneum yang disusun dari bakteri (baik dan buruk), sebum (minyak alami kulit) dan sel-sel kulit kuat yang di mana semuanya bertugas untuk mengikat dan menyegel kelembapan di permukaan.
Penyebab kulit kita menjadi dehidrasi adalah skin barrier/pertahanan alami dari kulit telah rusak. Seperti yang kita tahu, bahwa di musim kemarau tingkat penguapan air di kulit sangat tinggi sehingga menarik kandungan air dari kulit lebih cepat, mengakibatkan turunnya kelembapan kulit. Kondisi kulit yang kering akan membuat tubuh mengkompensasinya dengan mengeluarkan produksi minyak lebih banyak melalui kelenjar keringat.
That’s why, kulit yang dehidrasi itu mengalami kondisi antara kering dan berminyak sehingga menjadi lebih rentan breakout daripada kulit kering yang normal. Akibat kehilangan air dan memproduksi minyak yang berlebih. Dalam waktu bersamaan kulit menjadi lebih sensitif, iritasi dan mudah berjerawat karena lapisan pelindungnya telah rusak.
Cara Mengatasi Kulit Dehidrasi
Dari beberapa artikel dan video yang saya tonton, kunci utama mengatasi kulit dehidrasi dengan cara memperbaiki skin barrier. Saat pertahanan alami kulit kita membaik, otomatis kulit menjadi memiliki perlawanan untuk menahan radikal bebas, polusi yang terkena
Mencuci Wajah Dua Kali dan Menggunakan Bahan yang Lembut
Menurut Liah Yoo, untuk mengembalikan barrier alami kulit. Di pagi hari disarankan membasuh wajah dengan air biasa atau salah satu teknik pembersihan. Misalnya susu pembersih atau sabun wajah saja. Alasannya, di malam hari kita hanya menggunakan skincare dan tidak terpapar debu atau polusi. Awalnya memang terasa aneh di kulit karena saya sudah terbiasa double cleansing, ternyata efeknya memang benar. Iritasi kulit saya lebih membaik.
Di malam, hari saya tetap melakukan pembersihan dua kali karena di siang hari saya menggunakan sunblock dan kadang ke luar rumah, sehingga untuk menghapusnya perlu pembersihan lebih.
Gunakan bahan-bahan yang lembut dan tidak merusak kulit, supaya kulit tidak merasa ketarik dan terasa lembab sehabis mencuci wajah. Sehingga kandungan air tidak cepat menguap di permukaan.
Untuk sabun wajah, saya lebih suka menggunakan berbasis gel lembut tanpa busa. Kulit terasa bersih namun tidak terasa ketat.
Memilih Mosturizer yang Tepat
Salah satu kunci untuk mengatasi kulit yang dehidrasi adalah mengikat air sehingga tidak lepas ke permukaan alias hidrasi.
Dibutuhkan sebuah pelembab yang bersifat Humektan, yaitu mampu menarik air dari lingkungan ke dalam lapisan epidermis kulit. Pelembabmu harus memiliki kandungan seperti Hyaluronic Acid dan Glycerin.
Selain itu kamu juga bisa menggunakan pelembab yang mengandung NMF (Natural Mosturizer Factor) seperti Lipid, Ceramide, Amino acid, Peptide.
Untuk mencegah air lepas ke permukaan, kamu bisa menambahkan lapisan pelembab yang Occlusive, contohnya seperti Squalene, Mineral oil, dsb. Jadi, perlindungannya menyeluruh. Humektan menarik air dari lingkungan dan oklusif mencegah kelembapan terlepas dari permukaan kulit, semacam dikunci gitu.
Pastikan juga pelembab yang kamu pakai sesuai dengan jenis kulit, sebab beberapa kandungan tadi ada yang membuat pori-pori tersumbat. Terutama buat yang punya jenis oily acne prone, seperti saya.
Kemarin, ketika kulit saya breakout, saya menggunakan pelembab yang mengandung bahan Ceramide, Niacinamide dan Green Tea yang efektif mengembalikan kelembapan di beberapa area kulit yang kering.
Back To Basic Skincare
Kalau kata Dr. David Lim ada baiknya kamu kembali ke Basic Skin Care yang meliputi pembersih, pelembab dan pelindung. Udah gitu aja, nggak usah macam-macam. Sebagai tambahan di bagian pelembab, kamu bisa menggunakan serum atau lotion yang bersifat melembapkan.
Itulah kenapa kamu harus sudah menemukan produk-produk yang tepat sebagai basic skincare, sehingga ketika kulit kamu bermasalah. Bisa terselesaikan dengan cepat.
Mengubah Gaya Hidup
Gaya hidup juga memiliki pengaruh besar untuk kesehatan kulit. Selain perlu dirawat menggunakan perawatan harian, kamu juga harus bergaya hidup sehat. Saya akui, semenjak saya banyak mengkonsumsi sayur, buah, mengurangi gula dan minum air putih, kulit menjadi lebih halus, lembab dan tenang. Meskipun ada jerawat satu dan dua, proses penyembuhannya menjadi lebih cepat.
Kesimpulannya, masalah kulit breakout saya, perlahan mulai teratasi. Kuncinya satu, menjaga skin barrier tetap sehat dengan cara memberikan hidrasi yang tepat untuk kulit tentunya dengan diikuti gaya hidup sehat.
Kalian pernah mengalami masalah yang sama?
Saya juga sedang mengalami masalah kulit tersebut Mbak jadi terganggu.
ReplyDeleteIya Mbak tidak nyaman banget kalau sedang mengalami masalah kulit tersebut.
ReplyDeleteBener banget Mbak di musim kemarau ini penguapan kandungan air di kulit terlalu cepat, sehingga kulit menjadi kering.
ReplyDeleteBener banget Mbak gaya hidup juga memiliki pengaruh besar untuk kesehatan kulit
ReplyDeletePemilihan pelembab juga harus disesuaikan dengan jenis dan keadaan kulit kita, tidak bisa sembarangan asal pilih ya Mbak.
ReplyDeleteTerimakasih banyak informasinya Mbak, sudah pusing saya mengalami masalah kulit ini selama musim kemarau.
ReplyDeletesyukurnya skincare yg aku pakai skr udh cocok ama aku, dan melembabkan banget sih mba. Kandungan glycerinnya ada, jd tiap bangun tidur wajah berasa glowong, bukan berminyak kayak duluuu :D.akupun prnh kok ngalamin kulit jd kayak kilang minyak pas bangun tidur. ternyata itu karena ga cocok ama skincare yg dipakai
ReplyDeletemakanya aku ga terlalu pgn gonta ganti produk kalo udh cocok ama yg skr.
Wah senangnya sudah dapat produk skin care yang tepat. Gylcerin enak e
DeleteIyah udara semakin kering keisini-sininya.
ReplyDeletebelum lagi polusi di kota besar.
Sampai muka Buleyang notebene berminyak ajah ternyata kering juga kalau dilihat dari dekat.
makaasih tipsnya
ReplyDelete