Di-PHP-in Mantan Sudah Biasa, Kalau di-PHP-in Brand, sudah pernah? Pernah!

Di-PHP-in Mantan Sudah Biasa, Kalau di-PHP-in Brand, sudah pernah? Pernah!


Di-PHP-in Mantan Sudah Biasa, Kalau di-PHP-in Brand, sudah pernah? Pernah!


Perjalanan menjadi Pembuat konten tak semulus jalananan bebas hambatan. Ada saja kerikil-kerikil tajam yang sering membuat ban bocor alias menganggu pekerjaan. Mulai dari laptop rusak, kehabisan ide, ditikung sesama blogger dan bahkan di PHP oleh brand. 

Well, mungkin untuk orang di luaran sana yang masih awam dengan pekerjaan kami menganggap pekerjaan kami itu menyenangkan. Apalagi kalau melihat hasilnya dari media sosial kami yang selalu terlihat bahagia, senang dan tidak kenal lelah. Wkwk, padahal kenyataannya tidak sebegitu indah apa yang ditampilkan.

Kalau urusan kehabisan ide bagi kami sudah biasa. Saking biasanya sampai lupa memperbaharui tulisan di blog. Itu sih cara kami ngeles kalau lagi malas nulis. Laptop rusak bisa diakali dengan ngerental atau pakai hp. Masalah ditikung sesama blogger itu adalah sesuatu yang sering terjadi. 

Terus, bagaimana dengan di PHP oleh Brand?

Pernah, dong. Pernah!

Alkisah suatu hari saya mendapat email dari sebuah brand. Brand tersebut mengundang saya untuk menghadiri peluncuran produk. Berhubung saya sudah memiliki agenda lain, saya mencoba jalan tengah yaitu mengulas produk tersebut tanpa harus hadir. 

Singkat cerita, permintaan saya disetujui oleh brand dan saya sudah mengirimkan Invoice seperti yang diminta oleh brand tersebut. Dua minggu setelah mengirim email, saya tidak mendapatkan balasan apapun. Saya sampai mengirim email kedua untuk meminta kejelasan. Hasilnya nihil.

Saya bercerita pada rekan sesama blogger yang kebetulan mendapatkan tawaran yang sama. Dari rekan saya tersebut, saya mendapatkan kontak dari perwakilan brand yang menghubungi saya. Saya mengirimkan pesan perihal kerjasama yang tertunda. Setidaknya saya hanya ingin kejelasan apakah hubungan ini berlanjut apa tidak. 

Jawaban dari perwakilan brand tersebut, mereka tetap ingin bekerja sama dan akan segera memproses email saya bahkan beliau menanyakan alamat untuk pengiriman produk. Dan, ternyata sampai dua minggu setelah waktu yang dijanjikan. Kerjasama tersebut tidak berlanjut dan produk tidak pernah dikirim. Jujur saya kecewa tapi ya sudahlah. Berarti memang bukan rejeki. Saya sengaja tidak kembali menghubungi brand tersebut karena saya tidak.ingin terlihat “ngebet’ banget.

Cerita yang kedua lebih tak kalah menggelikan. Hampir sama sih dikecewain sama brand tapi buat saya lebih menjengkelkan.

Beberapa bulan lalu saya mendapatkan email dari sebuah brand (saya nggak tahu dia benar perwakilan brand/agency). Intinya dia ingin saya mengajak beberapa teman blogger untuk menghadiri acara peluncuran produk. Saya senang banget dong, karena pertama kalinya saya bisa mengajak rekan sesama blogger untuk event berbayar. Biasanya sih saya yang diajak. Intinya sih kami sepakat mengenai hak dan kewajiban dan ketentuan lanjutan akan diinformasikan lebih lanjut.

Selama menunggu, kami tidak berkomunikasi sama sekali. Saya juga sengaja menghubungi mbaknya di akhir Juli karena ada seorang teman Blogger yang bertanya perihal acara ini. Menurut, si Mbak, acaranya tetap jadi sesuai jadwal dan nanti akan diinfokan lagi menjelang hari H.

H-2, Si Mba memberikan konfirmasi perihal undangan dan jumlah blogger yang harus saya ajak. Menurut dia, ternyata brand hanya meminta 2 blogger saja, yaitu saya dan 1 orang blogger lain. Eh, tiba-tiba si Mbak mendelete undangan yang udah dikasih ke saya katanya ada kesalahan (untung saya udah copas jadi bisa tahu sebenarnya brand apa). 

Sampai malam, Si Mbak nggak menghubungi saya lagi. Saya mencoba mengkonfirmasi, memastikan apakah benar cuman 2 blogger atau ada info lain. Tenyata, Si Mbak membatalkan kerjasama dengan alasan misskomunikasi. Udah gitu aja cin. Coba aku nggak tanya kebayang dong seperti apa. 

Nah, tadi pagi saya memang sengaja udah follow duluan akun brand itu. Hahaaha, saya dikerjain saudara-saudara. Acara itu tetap berlangsung dan mereka mengundang blogger lain. Wih, gitu amat yak. Saya coba konfirmasi sama si Mbak tentang acara yang ternyata jadi digelar. Wa saya cuman dibaca dan nggak ada permintaan maaf.

Saya sengaja menceritakan hal ini bukan karena baper gagal dapat duit tapi melainkan etika dia sebagai Brand yang seharusnya jauh-jauh hari mengkonfirmasi bahwa jika memang kami bukan blogger yang dibutuhkan. Bukan asal membatalkan kerjasama dengan alasan acara tidak jadi digelar. Alasan apa coba dan nggak ada permintaan maaf. 

Seharian ini saya cuman bisa ketawa miris dan kesal. Curhat sama beberapa teman blogger yang batal saya ajak. Mereka juga ikutan kesal. Mau kerja jujur aja kudu dikerjain begini. Ya sudahlah, anggap saja pengalaman saya ini sebagai pembelajaran. Lain kali kalau dapat tawaran kudu diperjelas dan lapang dada kalau pada akhirnya batal.


Hahaha.

Begitulah namanya hidup.

17 comments

  1. Sabar ya, Mbak.
    Pasti kita akan dapat ganti yang lebih baik.
    Semoga brand itu belajar untuk lebih profesional

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba. Semoga sama Allah diganti yang lebih baik

      Delete
  2. Sabar ya mbak Tika.
    Menyebalkan memang kalau brand atau agency-nya ngga profesional gt. Kudu ditegaskan bahwa mereka itu salah. Ikutan gemes ih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa..iya menyebalkan banget. Alhamdulillah si agency udah minta maaf kok. Masalah udah selesai

      Delete
  3. Mungkin belum rezeky mba, siapa tahu dapat yang lebih :)

    ReplyDelete
  4. Wahh jahat banget ya brand yang kayak gitu, kalau misalnya gak jadi seharusnya konfirmasi ya biar gak php. Sabar aja mba, belum rezeky :)

    ReplyDelete
  5. Gak profesional banget kayak gitu, awalnya jadi tapi pas udah mau hari h nya malah ditipu... Semoga diganti sama yang lebih baik ya mbak ;)

    ReplyDelete
  6. Sabar ya mbak ...
    Dijadikan pengalaman saja mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Ini pengalaman berharga bagi saya

      Delete
  7. Seharusnya ada permintaan maaf ya dari brand tersebut, tapi malah hilang gak ada jejaknya. Jadi ikut kesal juga mba:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Eonya udah minta maaf. Masalah udah selesai

      Delete
  8. kepo sama brandnya deh mba kok tega amir PHP-in :( sabar y mba semoga dapet yang lebih banyak lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitulah perjalanan hidup, nggak ada yang mulus mba. Amin makasih doanya ya :)

      Delete
  9. huhuhu sabar ya, mba. Semoga diganti Allah SWT dengan rejeki yang lebih baik dan lebih besar. Aamiiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Makasih mba. Alhamdulillah permasalahannya udah kelar.

      Delete
  10. Pasti kesel sama agencynya plus gak enak banget sama temen-temen blogger yang udah diajak ya, ckck. Kalau aku beberapa kali pernah gak dibayar. Ndilalah jobnya dari temen blogger. Ku diemin aja sampai sekarang, mungkin anaknya lupa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya saya sampai takut kalau nerima job suruh ajak teman. Takut kejadian lagi

      Delete


EmoticonEmoticon