Saat menulis postingan tentang kebakaran ini, saya teringat dengan kenangan satu tahun silam ketika mengajar di Taman Kanak-Kanak. Sebuah ingatan yang tidak akan pernah saya lupakan.
Sebagai seorang Guru Taman Kanak-Kanak, kami harus mencari cara bagaimana menyampaikan sebuah informasi kepada anak-anak usia dini dengan tidak menggurui. Salah satunya adalah dengan praktikum. Tahu sendiri, kan, bahwa perkembangan kognisi anak usia dini itu membutuhkan sesuatu yang bersifat langsung bukan melalui teori yang muluk-muluk. Karakteristik inilah yang menuntut kami sebagai seorang Guru untuk selalu kreatif supaya bisa menyampaikan banyak informasi kepada anak-anak.
Nah, beberapa tahun belakangan ini kasus kebakaran kembali merebak. Lihat saja siaran berita di televisi atau tulisan di koran yang menayangkan tentang kasus kebakaran. Kadang salah satu penyebabnya adalah sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan. Terlihat sepele tapi ternyata membuat orang lain kesusahan.
Bersandar pada masalah ini, kami ingin anak-anak didik itu mengetahui banyak tentang api dan bahaya. Kurikulum Taman Kanak-Kanak yang bersifat Tematik memudahkan kami untuk memberikan pembelajaran yang saling berkesinambungan.
Pertama, dengan melakukan serangkaian percobaan kami berusaha menjelaskan kepada anak-anak mengenai Api. Dari pratikum yang kami lakukan itu, anak-anak bisa mendapatkan banyak informasi mengenai apa itu api? Seperti apa sifatnya? Apa kegunaannya dan apa bahayanya? Selain itu anak-anak juga dikenalkan dengan benda-benda apa saja yang mudah terbakar.
Aktivitas seperti ini amatlah disukai oleh anak-anak. Mereka sangat antusias dengan pembelajaran metode aktif ini. Sayangnya, saya nggak punya dokumentasi mengenai pembelajaran ini.
Untuk melengkapi pengetahuan mereka, kami mengadakan kunjungan ke Pemadam Kebakaran. Tujuaanya, selain mengenalkan anak tentang profesi seorang Pemadam Kebakaran, kami ingin anak-anak mendengar informasi langsung dari ahlinya.
Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Pemadam Kebakaran. Sebelumnya saya juga pernah mengunjungi Pemadam Kebakaran bersama murid-murid. Kali ini kami memilih lokasi yang sangat dekat dengan sekolah. Seperti biasa anak-anak begitu antusias dengan perjalanan ini.
Postingan yang terkait: Lebih Dekat dengan Profesi Pemadam Kebakaran
Hari yang nanti telah tiba. Anak-anak sudah tidak sabar menunggu waktu keberangkatan, beberapa dari mereka berkali-kali bertanya kapan akan berangkat? Alhamdulillah semua siswa gembira dalam perjalanan. Ada senyum lebar yang tergambarkan dari bibir mereka.
Di sana kami disambut oleh petugas Pemadam Kebakaran, anak-anak mulai menempati tempat duduk yang disediakan dengan tertib, meskipun ada beberapa anak yang terlihat sendiri. Acara pertama para petugas pemadam menyapa anak-anak sembari menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam demo nanti.
Selanjutnya petugas pemadam mulai menjelaskan tentang apa sih profesi pemadam kebakaran itu dan mengenalkan peralatan apa saja yang digunakan dalam mereka bekerja. Beberapa anak sudah bisa menyebutkan benda-benda yang dibawa oleh para petugas. Terakhir, mereka bisa mencoba menggunakan pakaian pemadam yang kebesaran itu. Seru.
Bagian seru lainnya adalah para petugas pemadam menghidupkan mobil pemadam lalu menyemprotkan selang kepada anak-anak. Bukannya lari menjauh, mereka malah mendekat ke sumber air. Byur, semua basah karena air. Mereka tergelak, larut akan kebahagiaan yang sederhana itu.
Artikel Terkait: Cegah Resiko Kebakaran dengan punya tabung pemadam di rumah
Sebelum pulang, para petugas pemadam memberikan pesan kepada kami dan anak-anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekitar supaya tidak terjadi kebakaran
Salam,
Aktivitas seperti ini amatlah disukai oleh anak-anak. Mereka sangat antusias dengan pembelajaran metode aktif ini. Sayangnya, saya nggak punya dokumentasi mengenai pembelajaran ini.
Untuk melengkapi pengetahuan mereka, kami mengadakan kunjungan ke Pemadam Kebakaran. Tujuaanya, selain mengenalkan anak tentang profesi seorang Pemadam Kebakaran, kami ingin anak-anak mendengar informasi langsung dari ahlinya.
Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Pemadam Kebakaran. Sebelumnya saya juga pernah mengunjungi Pemadam Kebakaran bersama murid-murid. Kali ini kami memilih lokasi yang sangat dekat dengan sekolah. Seperti biasa anak-anak begitu antusias dengan perjalanan ini.
Peralatan Pemadam Kebakaran |
Postingan yang terkait: Lebih Dekat dengan Profesi Pemadam Kebakaran
Hari yang nanti telah tiba. Anak-anak sudah tidak sabar menunggu waktu keberangkatan, beberapa dari mereka berkali-kali bertanya kapan akan berangkat? Alhamdulillah semua siswa gembira dalam perjalanan. Ada senyum lebar yang tergambarkan dari bibir mereka.
Di sana kami disambut oleh petugas Pemadam Kebakaran, anak-anak mulai menempati tempat duduk yang disediakan dengan tertib, meskipun ada beberapa anak yang terlihat sendiri. Acara pertama para petugas pemadam menyapa anak-anak sembari menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam demo nanti.
Selanjutnya petugas pemadam mulai menjelaskan tentang apa sih profesi pemadam kebakaran itu dan mengenalkan peralatan apa saja yang digunakan dalam mereka bekerja. Beberapa anak sudah bisa menyebutkan benda-benda yang dibawa oleh para petugas. Terakhir, mereka bisa mencoba menggunakan pakaian pemadam yang kebesaran itu. Seru.
Bagian seru lainnya adalah para petugas pemadam menghidupkan mobil pemadam lalu menyemprotkan selang kepada anak-anak. Bukannya lari menjauh, mereka malah mendekat ke sumber air. Byur, semua basah karena air. Mereka tergelak, larut akan kebahagiaan yang sederhana itu.
Yuk, Main Air |
Pesan Petugas Pemadam Kebakaran kepada Masyarakat Umum
Sebelum pulang, para petugas pemadam memberikan pesan kepada kami dan anak-anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekitar supaya tidak terjadi kebakaran
- Saat musim panas/kemarau diharapkan masyarakat tidak membakar sampah karena daun/ilalang itu mudah terbakar. Saya sendiri pernah menyaksikan kejadian ini di dekat rumah. Ada orang yang sengaja membakar ilalang untuk menjual hewan Qurban. Rupanya suhu udara yang kering menyebabkan api cepat menyebar dan membesar. Kejadian itu membuat seluruh warga panik hingga mereka menghubungi pemadam kebakaran
- Tidak Menyimpan Benda-benda yang mudah terbakar di dalam rumah. Sebaiknya kita tidak menyimpan benda-benda yang mudah terbakar di dalam rumah seperti kertas, cairan yang mudah terbakar, dll. Kita tidak pernah tahu kapan musibah itu akan datang.
- Tidak Memberi Beban yang Berat Pada Satu Stop Kontak. Pernah nggak lihat di suatu tempat stop kontaknya satu tapi ada banyak kabel-kabel yang menempel di sana. Itu juga berbahaya karena akan menyebabkan hubungan arus pendek jika terlalu lama dibiarkan. Sebaiknya di rumah kita perlu menyiapkan banyak stop kontak supaya aman
- Memeriksa Kondisi Peralatan Elektronik di rumah. Hubungan arus pendek merupakan salah satu penyumbang penyebab kebakaran, kadang kita suka lalai terhadap kondisi barang peralatan elektronik di rumah. Tahu-tahu mengalami kerusakan dan menimbulkan percikan.
- Cek Kondisi Selang Regulator pada Kompor Gas. Rutinlah memeriksa kondisi Selang Regulator di kompor gas. Jangan sampai terjadi kebocoran yang dapat menimbulkan percikan api. Gantilah setiap 6 bulan sekali sehingga mengurangi resiko dari kebakaran.
- Mempunyai Tabung Pemadam Kebakaran di Rumah. Dulu, saya berpikir apa perlunya sih memiliki tabung pemadam kebakaran di rumah toh nggak bakal terjadi apa-apa. Ternyata pemikiran saya itu salah, menurut bapak petugas pemadam kebakaran dengan memiliki tabung pemadam kebakaran sendiri bisa mencegah lebih dini bila terjadi kebakaran di rumah. Apalagi sekarang tabung pemadam kebakaran mudah didapatkan di toko-toko atau toko online. Ukurannya pun bervariasi, ada yang ukuran besar dan kecil tergantung kebutuhan. Bukannya, lebih baik mencegah sejak dini
Sebenarnya ada banyak pesan yang disampaikan tapi saya sengaja meringkasnya supaya postingan ini tidak terlalu kepanjangan. Semoga pembelajaran yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang lebih besar kepada anak-anak. Mereka menjadi lebih peduli terhadap bahaya api.
Terima kasih buat para petugas pemadam kebakaran karena sudah memberikan banyak pengetahuan kepada kami. Sehat Selalu, Pak.
Salam,
0 COMENTÁRIOS
Post a Comment