Source |
"Kuliah tinggi-tinggi. Kerjaanmu cuman gitu aja?
Er...sering banget saya dengar komentar begini. Apalagi saat mereka tahu apa pekerjaan Saya. Lebih-lebih ketika mereka mengetahui berapa nominal gaji yang saya terima tiap bulannya. Kebanyakan mereka pasti memandang saya dengan penuh tanda tanya.
"Kamu yakin bertahan dengan gaji segitu?"
Respon yang saya berikan biasanya cuman senyum dan bilang 'disyukuri aja.' Lantas mereka tertawa kok bisa-bisanya aku bertahan kerja di tempat yang sama dengan nominal gaji yang nggak sesuai dengan tingkat pendidikan.
Tahu nggak? Kebanyakan yang ngomong begitu malah orang-orang di sekitar saya. I don't know bagi mereka pekerjaan saya itu seperti main-main.
Haha...Saya cuman ngakak kalau dikatain begini.
Baca Juga: Selalu ada alasan untuk bahagia
Buat saya bekerja bukan mengejar gaji semata. Selama saya senang dan juga bermanfaat buat orang lain. Kenapa tidak saya lakukan? Saya percaya bahwa yang namanya Rejeki itu Allah yang ngatur yang diberikan lewat orang lain. Dan, mungkin untuk saat ini kebanyakan Rizki saya diberikan lewat orang tua.
Situ ngiri?
Saya memang tidak akan pernah bisa membuat orang lain puas. Namanya aja manusia. Paling penting adalah saya tahu standar kebahagiaan yang saya miliki. Kalau mereka nggak suka silakan urusi kehidupan orang lain. Mereka mah tahu apa tentang kebahagiaan kita.
Ini mah nggak hanya berlaku pada pekerjaan sih. Kayaknya segala aspek dalam diri kita bisa jadi bahan perbandingan. Ya elah drama amat hidupmu.
Kata mas Sung Joon dalam drama High Society, "Bahwa kita tidak bisa mendikte kebahagiaan orang lain."
Lihat. Mas Sung Joon aja ngerti. Masak kamu kagak?
Standar kepuasan orang itu berbeda. Kagak usahlah mau nyamain, bro. Makanan enak menurut kamu dan saya aja beda.
Baca Juga: I'm Happi With My On Way
Baca Juga: I'm Happi With My On Way
Happy Weekend
aku banget mba.... T____T Tapi kalau kamu aja bisa, aku juga kudu bisa. Bismillah!
ReplyDelete