"Sejauh kaki melangkah. Selalu ada alasan untuk kembali ke rumah."
Rumah bagi saya bukan sekadar tempat melepas lelah. Setiap kali saya bepergian dan tinggal di hotel mewah. Tetap saja terasa ada yang kurang. Seakan-akan kamar-kamar hotel yang megah itu tidak menawarkan perasaan untuk tinggal lebih lama. Tak ada aroma-aroma yang menguarkan kehangatan.
Tentu saja tempat itu tak seperti rumah.
Saya tergolong anak rumahan. Sebagian besar waktu saya habiskan di rumah. Berdiam diri di kamar. Sehabis lelah bekerja, saya lebih suka masuk ke dalam kamar. Menyalakan pendingin ruangan sambil membaca buku favorit atau nulis blog.
Rasanya tak ada tempat senyaman rumah.
Ada beberapa bagian rumah yang menjadi tempat kesukaan saya. Tempat di mana saya menemukan kegembiraan kecil sehabis lelah melaksanakan kewajiban.
Saya tergolong anak rumahan. Sebagian besar waktu saya habiskan di rumah. Berdiam diri di kamar. Sehabis lelah bekerja, saya lebih suka masuk ke dalam kamar. Menyalakan pendingin ruangan sambil membaca buku favorit atau nulis blog.
Rasanya tak ada tempat senyaman rumah.
Ada beberapa bagian rumah yang menjadi tempat kesukaan saya. Tempat di mana saya menemukan kegembiraan kecil sehabis lelah melaksanakan kewajiban.
1. Ruang Makan
Ruang makan di rumah kami bukan sekedar tempat untuk makan. Tapi di tempat inilah kami biasa berdiskusi. Tempat kami saling menguatkan komunikasi.
Di pagi dan siang hari meja makan adalah tempat tersepi. Namun di malam hari, meja makan adalah sudut yang teramai. Menikmati hidangan makan malam sembari saling menceritakan kegiatan di pagi hari. Terkadang ada perdebatan kecil di antara kami.
Sudut meja makan. Tempat di mana kami saling mengobrol |
2. Taman kecil
Sudut yang lain adalah taman kecil di depan kamar orang tua. Papi yang sengaja membuatnya. Dulu, sempat dilupakan dan tidak dirawat.
Belakangan saya suka dengan tempat ini. Ada dua tempat duduk dari kayu yang sengaja disediakan. Sudut ini juga favorit ketiga ponakan saya. Tempat mereka mencelupkan kaki.
Setiap sore saya dan ketiga ponakan suka duduk di situ. Menikmati gemericik air sambil mengamati ikan yang hilir mudik. Belakangan, papa juga menanam bunga kertas. Membuat taman ini lebih semarak.
Terkadang taman ini menjadi tempat latihan memotret. Bunga-bunga kertas yang berwarna-warni itu terlalu sayang untuk tidak diabadikan.
Tempat saya menemukan inspirasi |
Ada banyak sudut di dalam rumah yang membuat saya selalu merindu. Entah seperti apa perasaan saya kelak. Saat saya sudah menikah dan ikut dengan suami. Mungkin saya akan sangat merindukan rumah ini.
Begitu banyak kenangan yang tak bisa lupakan.
Kamu. Mana sudut favoritmu di rumah?
Begitu banyak kenangan yang tak bisa lupakan.
Kamu. Mana sudut favoritmu di rumah?
Kalo aku di kamar mba, ruang pribadi yang nyaman =D
ReplyDeleteKamar juga jadi favorit :)
Deletesuka quote-nya, selalu ada alasan untuk kembali ke rumah :)
ReplyDeleteTerima kasih :)
Deleteya ampun pilihan warna di ruang terbuka itu cantik sekali.
ReplyDeleteItu papa yang mendesain
Deleteini perkumpulan emak2 bloggger ya?
ReplyDeletebapak2 blogger boleh gabung gak :D
Boleh, Mas. Ambil antrian
Deletekalau aku di kamar kayaknya, sebagian besar kegiatan ya di kamar :D
ReplyDeleteKamar juga spot favorit mbak
DeleteWah rumahmu asri dan teduuuh.
ReplyDeleteAku suka selasar di rumah yang ada rak bukunya ^_^
Itu rancangan papa. Makasih mbak eka udah mampir :)
Delete