Permintaan

Swastikha    5:23:00 PM    Fiction    6 comments   

Source

"Ryan. Mau ya?"

Sudah kesekian kali Adriana merengek di depan kubikelku. Membuatku yang tengah mengedit foto merasa terganggu.

"Sama yang lain aja." Aku menyimpan hasil kerjaanku. Lantas mematikan komputer. Kalau Adriana terus berdiri di depan mejaku. Bagaimana bisa aku berkonsentrasi.

"Cuman lu yang bisa, Ryan. Please." kali ini Adriana mendekatkan wajahnya. Menyisakan jarak beberapa centimeter di antara kami.

Jantungku berdebar lebih kencang untuk berapa saat. Sial. Andriana membuat perasaan yang sudah kukubur dalam-dalam menyeruak lagi.

"Adri. Gue nggak bisa. Hendra aja. Dia oke kok." aku buru-buru memasukkan kameraku ke dalam tas dan berdiri. Lebih lama lagi aku berdekatan dengan Adriana. Jantungku bisa meledak.

"Gue bayar dua kali lipat deh." Adriana menyamai langkahku. Membuatku sedikit gerah.

"Gue nggak bisa, Dri. Mau lu bayar gue berapa pun." aku mulai kehabisan kata-kata. Begitulah Adriana. Jika sudah memiliki keinginan pasti akan terus dikejar sampai dapat.

"Cuman lu yang bisa gue percaya, Ryan. Lu nggak mau lihat gue bahagia?" rengeknya.

Ah. Aku mulai kehabisan kesabaran. Tidakkah dia mengerti tentang perasaanku. Aku berhenti melangkah dan menoleh ke arahnya.

"Dri. Gue bahagia lihat lu seneng. Tapi gue punya harga diri. Mana bisa gue motret lu dengan baju pengantin." aku menarik napas panjang. Menatap kedua matanya bulat. Dulu, ada bayanganku di sana. "Tolong hargain gue sebagai mantan lu."

Aku terus berjalan. Nggak peduli dia akan terluka dengan perkataanku. Ada yang harus kuselamatkan yaitu hatiku.