Video berdurasi pendek ini secara tidak langsung menggambarkan bagaimana cara sebagian masyarakat mendidik anak lelakinya.
Dalam video ini anak lelaki haram hukumnya untuk nangis. Anak lelaki adalah anak yang tangguh. Setakut apa pun dia. Semarah apa pun dia. Sesakit apa pun dia, bahkan saya dia bahagia. Tidak ada dalam kamus bahwa anak lelaki boleh menangis. Airmata katanya hanya milik anak perempuan.
Video pendek ini sebenarnya memiliki sebuah edukasi. Bagaimana perbedaan jenis kelamin dalam urusan mengungkapkan emosi.
Yang kita ketahui bahwa dalam masyarakat bahkan sejak jaman dulu. Kaum lelaki dibentuk untuk menjadi pribadi yang kuat. Mereka digadang-gadang menjadi kepala keluarga, pemikul tanggung jawab mengenai perekonomian keluarga. Sehingga sejak dalam kandungan mereka sudah didoktrin untuk tidak menjadi kaum yang lemah.
Pendidikan ini sudah dilakukan turun temurun. Coba saja kita lihat bagaimana cara kita membesarkan anak lelaki? Tentu banyak perbedaaan dengan mengasuh anak perempuan.
Anak laki-laki tidak leluasa dalam mengungkapkan emosi. Berbeda dengan anak perempuan yang dikenalkan tentang kelembutan karena kelak mereka akan tumbuh menjadi calon ibu.
Tidak salah kalau pada akhirnya banyak kaum lelaki yang tumbuh menjadi pribadi yang kaku, keras, kasar dan tidak segan-segan menyakiti kaum wanita. Sebab, kelembutan yang seharusnya juga ada dalam diri mereka seakan terenggut. Dalam alam bawah sadar mereka terpatri tentang figur lelaki yang tak boleh lemah.
Kita kaum wanita jangan pernah mengeluhkan sikap suami yang cuek, atau kasar karena begitulah pendidikan pada kaum lelaki. Kalau kita ingin membentuk karakter lelaki yang hangat dan penuh tanggung jawab, menghargai wanita.
Maka, mulailah dengan anak lelaki anda.
#Startwiththeboys
Dalam video ini anak lelaki haram hukumnya untuk nangis. Anak lelaki adalah anak yang tangguh. Setakut apa pun dia. Semarah apa pun dia. Sesakit apa pun dia, bahkan saya dia bahagia. Tidak ada dalam kamus bahwa anak lelaki boleh menangis. Airmata katanya hanya milik anak perempuan.
Video pendek ini sebenarnya memiliki sebuah edukasi. Bagaimana perbedaan jenis kelamin dalam urusan mengungkapkan emosi.
Yang kita ketahui bahwa dalam masyarakat bahkan sejak jaman dulu. Kaum lelaki dibentuk untuk menjadi pribadi yang kuat. Mereka digadang-gadang menjadi kepala keluarga, pemikul tanggung jawab mengenai perekonomian keluarga. Sehingga sejak dalam kandungan mereka sudah didoktrin untuk tidak menjadi kaum yang lemah.
"Anak laki-laki nggak boleh cengeng"
Pendidikan ini sudah dilakukan turun temurun. Coba saja kita lihat bagaimana cara kita membesarkan anak lelaki? Tentu banyak perbedaaan dengan mengasuh anak perempuan.
Anak laki-laki tidak leluasa dalam mengungkapkan emosi. Berbeda dengan anak perempuan yang dikenalkan tentang kelembutan karena kelak mereka akan tumbuh menjadi calon ibu.
Tidak salah kalau pada akhirnya banyak kaum lelaki yang tumbuh menjadi pribadi yang kaku, keras, kasar dan tidak segan-segan menyakiti kaum wanita. Sebab, kelembutan yang seharusnya juga ada dalam diri mereka seakan terenggut. Dalam alam bawah sadar mereka terpatri tentang figur lelaki yang tak boleh lemah.
Kita kaum wanita jangan pernah mengeluhkan sikap suami yang cuek, atau kasar karena begitulah pendidikan pada kaum lelaki. Kalau kita ingin membentuk karakter lelaki yang hangat dan penuh tanggung jawab, menghargai wanita.
Maka, mulailah dengan anak lelaki anda.
Besarkan mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang. Mengeluarkan airmata bukan berarti lemah tapi airmata mampu melembutkan hati yang keras.
#Startwiththeboys
Saya klik dulu ah videonya kebetulan bahasanya pas buat saya ibu beranak laki laki hehehhe
ReplyDeleteMakasih dah mampir :)
DeleteSaya klik dulu videonya temanya pas buat saya ibu beranak laki
ReplyDelete