Source |
Ada sebuah cerita menarik dari perjalanan saya ke Bali bulan lalu. Tidak pernah terduga bahwa pembicaraan tentang jodoh keluar menjadi topik obrolan kami saat itu.
Ceritanya saya mendampingi Ibu jalan-jalan ke Bali bersama rekan kerjanya. Ini perjalanan ketiga menuju Bali bersama Ibu.
Pagi itu, kami sarapan pagi. Awalnya hanya mengobrol dengan beberapa teman Ibu. Saling bertanya apakah semalam tidur dengan nyenyak atau keluar dari kamar untuk menikmati malam di Bali?
Sampai salah seorang Bapak-bapak berusia sebaya dengan Ibu menghampiri kami. Kata Ibu dia adalah salah satu wali muridnya di sekolah.
Obrolan kami pada mulanya biasa saja. Sampai Bapak itu bertanya pada Ibu, "Putrinya sudah menikah?"
Ibu tersenyum sambil menjawab 'belum.' Bapak tadi melihat ke arah saya sambil tersenyum. Kemudian dia mengatakan sesuatu kepada saya.
"Kamu akan menikah. Nggak tahu kapan. Tapi nanti akan ada waktunya kamu bertemu jodohmu di saat kamu melakukan liburan."
Tuing. Saya nggak ngerti arah obrolan ini. Mungkinkah dia sedang meramal masa depan saya? Respon saya saat itu hanya tersenyum sambil diam-diam mengamini ucapan Bapak tadi. Bukankah ucapan Bapak tadi seperti sebuah doa?
Ada yang bisa saya petik dari ucapan Bapak tadi terlepas itu sebuah ramalan atau bukan.
Intinya adalah untuk mendapat Jodoh saya harus banyak melakukan kegiatan di luar. Tidak melulu mendekam dalam kamar. Bagaimana mau ketemu jodoh kalau nggak pernah keluar.
Intinya adalah untuk mendapat Jodoh saya harus banyak melakukan kegiatan di luar. Tidak melulu mendekam dalam kamar. Bagaimana mau ketemu jodoh kalau nggak pernah keluar.
Ya. Tidak ada yang pernah tahu kapan jodoh itu akan datang.
Nice mba :)
ReplyDeleteThanks :)
DeleteSaya dulu juga gtu mb tika, sebelum menikah, pertanyaan sama kala berkunjung ke saudara 'sudah menikah'?...heduhh..
ReplyDeleteKalo udah menikah pertanyaannya lain 'sudah hamil blum?'
Kalo udah punya anak 'kapan nambah'?
Heeee...diuberrr...huhuhu...
Nggak habis-habis pertanyaannya
Delete