Sabtu kemarin buat saya merupakan hari tak terlupakan. Saya bersama teman-teman dari Komunitas Muslimah Peduli Sosial kembali mengadakan Bakti Sosial. Kali ini tempatnya istimewa yaitu Mengunjungi Yayasan Kasih Anak Kanker Jatim yang bertempat di Jalan Karamenjangan No. 5 Surabaya.
Begitu teman memposting acara ini, saya sudah lebih dulu bilang pada dia bahwa saya ingin ikut serta dalam acara kali. Saya ingin sekali lebih dekat dengan anak-anak penderita Kanker.
Dulu, waktu masih di rawat di RSUD Dr. Soetomo saya pernah 1 ruangan dengan anak-anak penderita Leukimia. Bahkan, dalam benak saya saat itu saya punya mimpi kalau sudah besar nanti saya ingin menjadi relawan di RS (ya, pengalaman berada di rumah sakit dalam waktu lama membuat saya belajar banyak hal).
Tiba saatnya hari Sabtu. Saya menyambut hari itu dengan sukacita. Terlebih lagi sebelumnya teman-teman meminta saya untuk berdongeng. Sungguh, saya sempat kelimpungan. Pasalnya saya benar-benar tak punya ide untuk membaca dongeng apa. Sampai saya menemukan sebuah tema yang pas untuk mereka.
Pukul 10.00 kami sampai di Yayasan Kanker Anak. Kami disambut oleh Bu Nissa salah satu Pimpinan di Yayasan Kanker Anak. Beliau sangat ramah dan menerima kami dengan tangan terbuka. Oh, ya teman-teman sebelum masuk ke dalam kita diharuskan mencuci tangan dengan antiseptik. Tujuannya untuk meminimalisir udara luar yang menempel ke tubuh kita. Tahu sendiri kan, kalau penderita Kanker memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dari orang kebanyakan.
Hari itu hanya ada enam anak yang tengah berada di Rumah Singgah. Menurut salah satu Ibu Pengurus kebanyakan dari mereka banyak yang pulang ke daerahnya masing-masing. Jadi, hari itu kami berbagi keceriaan bersama Yanuar, Tiara, Sartika dan Si kecil Najwa. Sedangkan Saniya mewakili Adam --kakaknya yang terbaring di kamar.
Mereka duduk dengan rapi mendengarkan cerita saya tentang 'OWL yang tidak patah semangat' Jujur selama bercerita saya menahan diri untuk tidak menangis. Melihat anak sekecil mereka harus berjuang melawan maut. Mereka begitu ceria, tak memedulikan rasa sakit yang mungkin tiba-tiba mendera. Saya tidak ingin menampakkan raut wajah kasihan pada mereka. Saya ingin mereka tersenyum walaupun beban yang mereka pikul begitu berat.
Bagian yang paling mengharukan saat Tiara dan Sartika menyanyikan lagu Laskar Pelangi. Suara mereka sungguh Indah dan tak ketinggal si kecil Najwa yang ikutan menari-nari. Suasana terasa mengalir ceria.
Di tengah-tengah acara, saya didaulat oleh teman-teman untuk berbagi tentang perjalanan hidup saya. Berbagi kekuatan kepada ibu-ibu di sana. Saya menceritakan pada ibu-ibu bagaimana terpuruknya saya saat dokter memvonis saya harus menggunakan pacu jantung dan kemudian saya bangkit karena seorang teman yang mengatakan bahwa saya sakit karena Allah sayang.
Di tengah-tengah acara, saya didaulat oleh teman-teman untuk berbagi tentang perjalanan hidup saya. Berbagi kekuatan kepada ibu-ibu di sana. Saya menceritakan pada ibu-ibu bagaimana terpuruknya saya saat dokter memvonis saya harus menggunakan pacu jantung dan kemudian saya bangkit karena seorang teman yang mengatakan bahwa saya sakit karena Allah sayang.
Menurut Ibu Nissa untuk bisa tinggal di Rumah Singgah ini ada beberapa persyaratan.
1. Mereka harus positif kanker atau tumor
2. Usia 1 bln-18 tahun
3. Membawa tanda pengenal
Mereka yang tinggal di Rumah Singgah tidak dikenakan biaya alias gratis. Makan 3x sehari dan pampers 4 buah bagi balita yang menggunakan popok setiap harinya. Anak-anak yang tinggal di rumah singgah pun mendapatkan layanan pendidikan berupa home schooling yang dilakukan oleh para relawan.
Kunjungan ke Yayasan Kanker membuat saya memetik banyak pelajaran:
Syukurilah apa yang ada dalam hidup. Lakukanlah yang terbaik, sisanya serahkanlah pada Allah SWT."Ketika kamu merasa beban hidupmu terlalu berat. Cobalah mengunjungi rumah sakit, panti asuhan, panti jompo, rumah singgah. Kamu akan menyadari bahwa ada orang yang lebih tidak beruntung dari kamu tapi mereka tidak menyerah."
Sedikit penyemangat buat mereka |
Tiara, Yanuar dan Sartika yang selalu semangat menapaki hidup |
Berbagi Kecerian Bersama |
Yanuar, 6 th. Penderita Kanker Kelenjar Betah Bening yang begitu semangat |
Baca juga: Buka Bersama di Rumah Baca Lintang
Bakti sosial yg sangat baik.. Smoga diberi berkah.. Salut buat anak2 dsana.. Mereka masih dpt tersnyum dn bersmangat..
ReplyDeleteAmin. Makasih
Delete