Klik untuk sumber gambar |
Holla.
Sabtu begini biasanya digunakan untuk bercengkrama bersama keluarga. Mengisi kembali energi yang kemarin hilang karena aktivitas bekerja.
Orangtua memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang anak. Orang tua layaknya pekerja bangunan yang menciptakan bangunan kokoh terhadap terpaan badai.
Namun, kadangkala ada saja beberapa orangtua yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka adalah panutan dari anak-anak mereka. Bertingkah semaunya tanpa memperhatikan anak-anak sedang mengamati dengan mata kecilnya itu.
Anak-anak yang lebih kecil melihat apa yang orangtua lakukan dan kemudian menirunya. Tanpa orangtua tahu bahwa mereka penyumbang terbesar dari perilaku negatif anak-anak di kemudan hari.
Saya sebagai guru taman kanak-kanak. Saya berdekatan dengan banyak anak. Membuat saya banyak belajar. Bagaimana anak itu suka sekali menirukan yang orang dewasa lakukan. Sebab di mata mereka menjadi orang dewasa itu menyenangkan.
Kita sebagai orang dewasa suka lupa bahwa mata anak-anak seperti kamera kecil yang selalu mengabadikan apa yang dia lihat.
Hal-hal yang terlihat remeh bagi kita orang dewasa ternyata berdampak cukup besar bagi anak.
Apa aja sih?
1. Berkendara Di Jalan Raya
Seringkali saya menjumpai ketika mau berangkat sekolah ada orangtua yang membonceng anaknya tanpa helm. Biasanya sih alasan mereka karena masih anak-anak buat apa pakai helm.
Orang tua lupa bahwa helm digunakan untuk melindungi kepala dari benturan. Dan, tanpa sadar ortu sudah melalaikan keselamatan anak.
Ada lagi orang tua yang melanggar lalu lintas. Dengan gagahnya mereka menerobos lampu merah supaya anak tidak terlambat. Tapi, ortu lupa bahwa dia sudah mengajarkan anak untuk melanggar tata tertib. Selain, itu berarti melalaikan keselamatan anak.
2. Membuang Sampah
Sering banget melihat orang yang dengan santainya membuang sampah bekas makanan di jalanan atau di sungai. Lebih menyedihkan lagi kalau sedang bawa anaknya.
Orang tua nggak sadar bahwa mereka sudah mendidik anaknya untuk membuang sampah boleh di mana saja. Jadi, jangan salah kalau anaknya jadi nggak rapih. Karena mereka sudah mendapat pendidikan yang salah tentang kebersihan.
3. Merokok di depan anak/tempat umum
Paling malas kalau ketemu orang yang merokok seenak jidatnya. Nggak peduli bahwa orang sekitarnya terganggu.
Yang paling menyebalkan adalah kalau ada bapak-bapak yang dengan santainya merokok di depan anak. Kayak nggak berdosa banget.
Ayah lupa bahwa beliau sudah mengajarkan anaknya untuk merokok sejak dini. Jadi, jangan marah kalah nanti anaknya akan menjadi perokok. Karena mereka sudah terpapar sejak dini. Orang tua juga lalai terhadap kesehatan anak.
4. Kencing Sembarang
Sering banget lihat ortu yang dengan tenangnya membiarkan anak-anaknya kencing bukan di kamar mandi.
Ortu suka nggak sadar kalau mereka sudah mengajarkan bahwa alat kelamin boleh dilihat banyak orang bahwa rasa malu itu tidak ada. Dan, satu hal yaitu pembelajaran soal najis
5. Berbohong
Lah. Emangnya ada ortu yang berbohong?
Banyak. Coba deh ingat-ingat berapa banyak kita sebagai orang dewasa melakukan kebohongn-kebohongan kecil pada anak-anak dengan alasan kebaikan?
Secara tidak sadar kitalah yang menanamkan perilaku bohong pada anak.
6. Bertengkar di depan anak
Masih ada aja orangtua yang bertengkar di depan anak. Saling meluapkan kemarahan pada pasangan. Tanpa mereka sadari ada anak yang menonton. Sehingga itu terbawa pada kondisi psikis anak.
Orangtua memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang anak. Orang tua layaknya pekerja bangunan yang menciptakan bangunan kokoh terhadap terpaan badai.
Namun, kadangkala ada saja beberapa orangtua yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka adalah panutan dari anak-anak mereka. Bertingkah semaunya tanpa memperhatikan anak-anak sedang mengamati dengan mata kecilnya itu.
Anak-anak yang lebih kecil melihat apa yang orangtua lakukan dan kemudian menirunya. Tanpa orangtua tahu bahwa mereka penyumbang terbesar dari perilaku negatif anak-anak di kemudan hari.
Saya sebagai guru taman kanak-kanak. Saya berdekatan dengan banyak anak. Membuat saya banyak belajar. Bagaimana anak itu suka sekali menirukan yang orang dewasa lakukan. Sebab di mata mereka menjadi orang dewasa itu menyenangkan.
Kita sebagai orang dewasa suka lupa bahwa mata anak-anak seperti kamera kecil yang selalu mengabadikan apa yang dia lihat.
Hal-hal yang terlihat remeh bagi kita orang dewasa ternyata berdampak cukup besar bagi anak.
Apa aja sih?
1. Berkendara Di Jalan Raya
Seringkali saya menjumpai ketika mau berangkat sekolah ada orangtua yang membonceng anaknya tanpa helm. Biasanya sih alasan mereka karena masih anak-anak buat apa pakai helm.
Orang tua lupa bahwa helm digunakan untuk melindungi kepala dari benturan. Dan, tanpa sadar ortu sudah melalaikan keselamatan anak.
Ada lagi orang tua yang melanggar lalu lintas. Dengan gagahnya mereka menerobos lampu merah supaya anak tidak terlambat. Tapi, ortu lupa bahwa dia sudah mengajarkan anak untuk melanggar tata tertib. Selain, itu berarti melalaikan keselamatan anak.
2. Membuang Sampah
Sering banget melihat orang yang dengan santainya membuang sampah bekas makanan di jalanan atau di sungai. Lebih menyedihkan lagi kalau sedang bawa anaknya.
Orang tua nggak sadar bahwa mereka sudah mendidik anaknya untuk membuang sampah boleh di mana saja. Jadi, jangan salah kalau anaknya jadi nggak rapih. Karena mereka sudah mendapat pendidikan yang salah tentang kebersihan.
3. Merokok di depan anak/tempat umum
Paling malas kalau ketemu orang yang merokok seenak jidatnya. Nggak peduli bahwa orang sekitarnya terganggu.
Yang paling menyebalkan adalah kalau ada bapak-bapak yang dengan santainya merokok di depan anak. Kayak nggak berdosa banget.
Ayah lupa bahwa beliau sudah mengajarkan anaknya untuk merokok sejak dini. Jadi, jangan marah kalah nanti anaknya akan menjadi perokok. Karena mereka sudah terpapar sejak dini. Orang tua juga lalai terhadap kesehatan anak.
4. Kencing Sembarang
Sering banget lihat ortu yang dengan tenangnya membiarkan anak-anaknya kencing bukan di kamar mandi.
Ortu suka nggak sadar kalau mereka sudah mengajarkan bahwa alat kelamin boleh dilihat banyak orang bahwa rasa malu itu tidak ada. Dan, satu hal yaitu pembelajaran soal najis
5. Berbohong
Lah. Emangnya ada ortu yang berbohong?
Banyak. Coba deh ingat-ingat berapa banyak kita sebagai orang dewasa melakukan kebohongn-kebohongan kecil pada anak-anak dengan alasan kebaikan?
Secara tidak sadar kitalah yang menanamkan perilaku bohong pada anak.
6. Bertengkar di depan anak
Masih ada aja orangtua yang bertengkar di depan anak. Saling meluapkan kemarahan pada pasangan. Tanpa mereka sadari ada anak yang menonton. Sehingga itu terbawa pada kondisi psikis anak.
"Anak-anak merekam apa yang mereka lihat lalu menyimpannya di alam bawah sadar. Sehingga itu akan muncul pada prilaku. Bisa saja di luar rumah dia akan menirukan apa yang dia lihat."
Nah kita pake helm kebanyakan demi menghinari kena tilang polisi, ya? Saya juga suka sebel lihat yang ugal-ugalan di jalan. Padahal yang punya kendaraan mereknya branded. Atau buang sampah dengan cueknya. Ih, gemessss deh saya lihat yang kayak gitu.
ReplyDeleteSama mbak. Bikin sebel
DeletePoin nomer 4 aku paling sebel.
ReplyDeleteHehe :)
DeleteMakasih sudah berkunjung
iya gitu deh. aku malah pling kesel klu ngelihat aorg tua yg malh ngajarin anaknya kencing sembarangan.
ReplyDelete"pipis disini aja".
Emang mak. Ortu nggak nyadar kalau dia dah bikin kebiasaan anaknya jelek
Delete