Taken from pinterest |
Ceritanya kemarin ngobrol sama saudara. Awalnya sih obrolan baik-baik saja, sampai dia bertengkar dengan anaknya dan keluarlah perkataan yang mengagetkan. Intinya sih beliau nyumpahin anaknya.
Saya coba mengingatkan saudara saya itu bahw hati-hati dengan omongannya. Karena bisa saja apa yang diucapkan jadi kenyataan. Eh, beliau malah nyolot dan semakin jadi. Saya sih cuman diam sambil ngelus dada.
Heran, sama orang-orang yang mudah banget nyumpahin dirinya atau orang lain. Mikir nggak sih kalau apa yang kita ucapkan itu seperti doa.
Kalau kita ngomongin negatif tentang dìri kita itu sama aja kita udah mendoakan diri kita sendiri.
Contoh:
"aku bodoh."
Jika perkataan itu terus menerus kita ucapkan pada diri kita. Maka otak akan mengantarkan sinyal-sinyal itu ke seluruh tubuh. Dan, otomatis tubuh pun akan bekerja sesuai perintah. Jadi, jangan salahkan kalau pada akhirnya kita beneran jadi bodoh.
Seandainya apa yang beliau ucapkan terjadi. Anaknya benar-benar menderita seperti apa yang dia sumpahin. Apa nggak menyesal?
Ada baiknya kalau kita marah, menyingkirlah dulu. Tenangkan diri. Daripada keluar kata-kata yang nggak berguna yang pada akhirnya bikin kita menyesal belakang.
Ada pepatah:
"Lidah itu setajam pisau. Bisa membunuh dirimu sendiri dan orang lain."
Gunakanlah kata-kata yang baik.
Setuju... krn terkadang mulutmu harimaumu...
ReplyDeleteMulut itu bisa bikin orang senang atau sakit hati
Deletesetuju banget Mbak. Hati-hati dengan lidah. Bisa mengantarkan kita ke neraka atau surga.
ReplyDeleteTerima kasih atas inspirasinya :)
Lidah itu tajam mbak :)
DeleteTerima kasih kunjungannya