Sudah lama rasanya aku tak menulis surat virtual seperti ini. Terakhir kali mungkin sekitar setahun yang lalu.
Dulu, aku suka sekali menulis surat untuk orang-orang terkasihku. Kemudian, mempostingnya di blog supaya semua orang bisa membacanya.
Ah. Maafkan aku jika terlalu banyak melantur.
Aku masih ingat kali pertama kita berjumpa. Kalau tidak salah di pertengahan tahun 2012. Pertemuan tidak sengaja di sebuah workshop menulis.
Kita bertemu di pintu gerbang. Sama-sama tidak mengerti di mana tempat workshop itu berada. Di situlah kita memulai pembicaraan.
Kesan pertama yang kutangkap darimu adalah kamu pendiam. Aku yang terlalu bawel sepertinya. Membuka pembicaraan terlebih dahulu. Lalu, kita saling bertukar pin bb dan dalam sekejab kita sudah cocok.
Mungkin, karena kita memiliki minat yang sama dalam dunia menulis. Ya, itulah yang membuat kita dekat.
Wulan adalah patner galauku *abaikan saja kalimat ini 😀
Kami berdua sama-sama tukang galau. Terkadang suka labil bersama. Lantas, saling menertawakan kebodohan masing-masing. Begitulah cara kami menjadi dekat. Dan, Wulan adalah patnerku belanja buku. Dialah yang paling mengerti kegalauanku saat memilih bacaan yang kusuka.
Wulan juga penasihat pribadiku dalam menulis. Di saat mengalami kebuntuan biasanya aku akan merajuk padanya. Menanyakan bagaimana membuat tulisan ini selesai. Dan, dengan senang hati dia akan memberiku semangat. Begitu sebaliknya.
Kata Wulan aku bawel kalau baca naskahnya.
Tak terasa persahabatan ini hampir menuju 3 tahun. Bukan sebuah waktu yang sedikit. Ada banyak cerita yang kami lalui bersama *duh berasa nulis untuk pacar.
Teruntuk Wulan:
"Tak ada orang yang sempurna di dunia ini. Tuhan menciptakan kita dengan keunikan tersendiri. Yang harus kita lakukan adalah menemukan keunikan kita."
"Kebahagian itu kita ciptakan sendiri. Bukan, bergantung pada penilaian orang lain. Jadi, berbahagialah."
Best Regard,
Luphyta
0 COMENTÁRIOS
Post a Comment