www.google.com |
"Have you ever been kissed?"
Pertanyaan Rayyi menohokku. Lelaki yang sudah dua tahun tak berjumpa, tiba-tiba di awal pertemuan kami menanyakan apakah aku pernah dicium. Pertanyaan macam apa ini?
"I Have." aku memasang wajah seserius mungkin.
"Emang penting buat kamu?" aku menyesap es teh dalam gelasku yang hampir tandas. Pembicaraan dengan Rayyi membuatku gerah.
"Seperti apa rasanya?"
"Hah?" aku mendongak. Sepasang bola mata coklat milik Rayyi mengunci pandanganku. Dadaku berdesir. Jeda 2 tahun di antara kami tak mematikan getaran yang pernah kurasakan untuknya.
"Tell me about your first kiss?"
"Nggak mau?" aku balik menantang Rayyi.
"Kalau kamu nggak mau jawab. Itu artinya kamu belum pernah dicium. Jangan-jangan pacarmu yang terakhir. Sapa itu namanya? Dia tidak pernah menciummu, kan?" Rayyi mengejek.
"Sudah kubilang. Rayyi. Itu bukan urusan kamu," jawabku dengan nada tinggi.
"Tu, kan. Marah. Berarti aku benar dong."
"Rasanya....., manis dan tidak terlupakan," jawabku pura-pura memejamkan mata mengkhayalkan sebuah adegan ciuman seperti film drama yang pernah kutonton.
Tubuhku membeku. Kurasakan sesuatu yang hangat menyentuh permukaan bibirku. Lembut. Kubuka mataku perlahan. Wajah Rayyi berada sejengkal dari bibirku.
Lelaki itu tersenyum "seperti ini kan rasanya?"
0 COMENTÁRIOS
Post a Comment