google.com |
"Kak, aku ikut main ya?" Tanya ardi saat melihat Leo --kakaknya yang mau pergi main bola bersama teman-temannya.
"Kamu di rumah aja, Dek. Nanti dicari Bunda," ucap Leo.
"Iya di rumah aja. Ngapain sih pakai mau ikut segala," timpal salah satu teman kakaknya.
"Tapi, aku mau ikut, Kak. Aku janji nggak bakal bikin repot. Boleh ya, Kak?" Ardi merajuk.
Leo menggaruk kepalanya. Dia tak tega melihat adiknya yang merajuk ingin ikut.
Andi, salah satu teman Leo maju ke depan dan membisikkan sesuatu. Bocah laki-laki itu mengangguk setuju.
"Kamu boleh ikut main bareng kita. Tapi, ada syaratnya," ujar Leo.
"Benaran, Kak?" Ardi tersenyum riang.
Leo mengangguk. "Sebelum kita main bola. Kita main petak umpet dulu. Kalau kamu berhasil menemukan kita semua. Kamu boleh ikut. Gimana?"
"Mau....Kak. Aku mau."
"Ya udah. Sana kamu jaga."
1
2
3
2
3
Pada hitungan ketiga Ardi menoleh. Dia mulai mencari kakak dan teman-temannya yang bersembunyi.
30 menit berlalu. Tak satupun kakak dan teman-temannya ditemukan. Padahal Ardi sudah mencari ke semua tempat.
Bocah berusia 5 tahun itu tertunduk lesu. Dia baru menyadari bahwa telah dibohongi.
Ternyata nggak ada yang mau main bola sama anak yang hanya punya satu kaki.
Hiks,
ReplyDeleteAwalnya sih biasa, cuma kalimat terakhirnya bikin 'Hiks'...
:(
hikssss....
ReplyDeleteHiks...
ReplyDeleteMaafkan, Kak :(
Hiks :(
ReplyDelete:)
ReplyDelete