Halo Om, Tante dan Kakak-kakak semua
Daripada manyun sore-sore begini. Bagaimana kalau kita menulis saja. Menulis itu ibarat rekreasi tanpa biaya, dan bisa menghilangkan kepenatan setelah seharian di kantor. Seru loh, pernah coba?
Menulis bisa membekukan kenangan
Banyak yang bilang kalau menulis itu sulit, butuh bakat, butuh banyak waktu. Tapi, buat saya menulis itu mudah asal ada kemauan. Dan, tergantung mau nulis untuk apa dulu.
Biasanya kalau sedang suntuk tidak ada ide, biasanya saya suka nulis bebas. Banyak yang tanya menulis bebas itu apa ya? Menulis bebas itu menulis apa yang ada dibenak atau yang kita rasakan. Jadi ketika kita marah jangan kaget kalau tulisan kita terkadang ada makiannya. Sebab di saat menulis bebas ada alam bawah sadar kita yang ikut di dalamnya. Dan, percaya nggak? Saat semuanya dicurahkan pada tulisan secara tidak langsung kita sudah mengendorkan urat syaraf yang tegang.
Buat saya lebih efektif ketimbang curhat sama manusia :P
Kalau kita rutin tiap hari menulis. Tanpa disadari kita sudah melatih kemampuan menulis kita loh. Dan, jangan kaget kalau melihat cara menulis kita yang berbeda-beda tiap harinya. Menulis setiap hari akan membuat kita lebih terbiasa dengan struktur tulisan. Itulah yang membuat tulisan kita semakin nyaman dibaca. Buat saya tidak ada yang instan dalam menulis. Bahkan penulis-penulis yang jam terbangnya tinggi masih membutuhkan banyak latihan.
Dan, berbicara soal waktu. Banyak yang bilang bahwa dia ingin jadi penulis tapi terkendala waktu. Sebenarnya soal waktu ini bisa diakali sendiri kok oleh kita asal ada kemauan kuat. Saya biasa menulis dua lembar setiap pukul 19.00-21.00 dan saat akhir pekan intensitasnya akan lebih lama. Saat pagi saya bekerja hingga siang hari. Biasanya sepulang sekolah, saya lebih suka beristirahat atau membaca buku. Terkadang kalau lagi kacapekan banget walaupun hanya satu paragraf tetap saya berada di depan laptop. Sebab irama tubuh saya sudah terbiasa.
Di Amerika sana, banyak anak-anak yang mengalami depresi disarankan untuk mempunyai jurnal harian. Tujuannya adalah mengarahkan energi negatif di dalam diri mereka ke dalam tulisan sehingga akan mengurangi dampak dari depresi.
Jadi masih ragu untuk menulis?
apik... :)
ReplyDeleteTerima kasih :)
ReplyDelete