Kemarin, aku menemukan sang pelangi berubah menjadi abu-abu
warna-warna yang biasa menyelimutinya luruh bersama rinai hujan yang berjatuhan dari langit
Pelangiku kehilangan senyumannya
Kucoba bertanya padanya tentang, "ada apa gerangan?"
Dia, diam seribu bahasa
Pelangiku membisu
Aku bertanya dalam hati Apakah ada yang salah?
tapi tetap saja tak kutemukan jawabannya
Mungkinkah Pelangi turut berduka atas kesedihanku?
Kalau itu benar,
Aku tampak kelihatan bodoh
Karena membuat pelangiku bersedih
Dear Pelangi,
Aku berjanji, tak akan lagi ada sedih yang menggelayutiku. Tak akan kubiarkan kamu bersedih lagi.
Bisakah seulas senyuman terukir di wajahmu kembali?
warna-warna yang biasa menyelimutinya luruh bersama rinai hujan yang berjatuhan dari langit
Pelangiku kehilangan senyumannya
Kucoba bertanya padanya tentang, "ada apa gerangan?"
Dia, diam seribu bahasa
Pelangiku membisu
Aku bertanya dalam hati Apakah ada yang salah?
tapi tetap saja tak kutemukan jawabannya
Mungkinkah Pelangi turut berduka atas kesedihanku?
Kalau itu benar,
Aku tampak kelihatan bodoh
Karena membuat pelangiku bersedih
Dear Pelangi,
Aku berjanji, tak akan lagi ada sedih yang menggelayutiku. Tak akan kubiarkan kamu bersedih lagi.
Bisakah seulas senyuman terukir di wajahmu kembali?
Baru pernah keliatan lagi ini. dari mana dari mana? Hehe
ReplyDeleteSaya ada kok, cuman si mas aja yang nggak kelihatan. Hehe
ReplyDeletehahahaha. . Ngono to mbak?
ReplyDeleteKetoke si mbaknya ini sing gak tau ketok jeh. :)
Kalau gitu, pasti waktu itu saya sedang bertapa :)
ReplyDeleteWuahahahaha, tapa biar awet muda pa gimana mbak? :)
ReplyDeleteLagi menenangkan diri, hihi
ReplyDelete