Pernahkah kau menghitung berapa banyak bibit rindu yang kau semai di dadaku?
Lalu dengan cepatnya kau bunuh pucuk-pucuk rindu itu dengan secangkir racun
Berguguran; berserakan
Pernahkah kau menghitung berapa banyak tangis, hingga aku tertidur menahan rindu?
Menandai semua almanakku dengan namamu
Berharap kau hadir --menjelma menjadi nyata
Nyatanya kau tak juga hadir
Pernahkah kau menghitung berapa banyak waktu yang ku buang, hanya untuk menyapamu lewat sebaris kata?
Lalu, perlahan kau tak menjawab
Mengacuhkan diriku tanpa kata
Kamu tahu apa itu kehilangan?
Dadaku sesak karena rindu, tapi kudapati punggungmu menjauh --tak menoleh lagi.
Lalu dengan cepatnya kau bunuh pucuk-pucuk rindu itu dengan secangkir racun
Berguguran; berserakan
Pernahkah kau menghitung berapa banyak tangis, hingga aku tertidur menahan rindu?
Menandai semua almanakku dengan namamu
Berharap kau hadir --menjelma menjadi nyata
Nyatanya kau tak juga hadir
Pernahkah kau menghitung berapa banyak waktu yang ku buang, hanya untuk menyapamu lewat sebaris kata?
Lalu, perlahan kau tak menjawab
Mengacuhkan diriku tanpa kata
Kamu tahu apa itu kehilangan?
Dadaku sesak karena rindu, tapi kudapati punggungmu menjauh --tak menoleh lagi.
0 COMENTÁRIOS
Post a Comment