Aku meringsut di sofa, menangkupkan kedua tanganku dan membenamkan wajahku disana. Rasanya kemarahanku yang sudah di ubun-ubun ini akhirnya meruntuhkan pertahananku yang terakhir.Aku menangis!
Entah berapa sering dia sudah membuatku dalam posisi seperti ini menunggu dalam kepastian yang tak berujung.
Dan seperti biasa hari ini dia tidak lagi menghubungi, tidak satupun pesan dan suaranya terdengar di hpku. Sungguh aku mendamba
Entah berapa sering dia sudah membuatku dalam posisi seperti ini menunggu dalam kepastian yang tak berujung.
Dan seperti biasa hari ini dia tidak lagi menghubungi, tidak satupun pesan dan suaranya terdengar di hpku. Sungguh aku mendamba
Thx u for your coming. I'm the writer of this story :)
ReplyDeleteWhat do you want to know about this story?