taken from: pixabay.com |
Ilustrasi:
Saya pernah bertemu seseorang yang mempunyai kebiasaan mengomentari hidup orang lain. Mulai dari penampilan sampai bagaimana kehidupan pribadi orang tersebut. Tidak ada yang luput dari pengamatannya. Belum lagi kalau membicarakan kesuksesan orang lain. Saya selalu menangkap nada iri dalam setiap perkataannya. Lantas dia pun mulai membandingkan dirinya dengan orang lain. Terakhir dia merasa menjadi orang paling tidak beruntung.
Seorang punya seorang teman yang tiap kali berjumpa isinya cuman ngeluh. Merasa bahwa hidupnya gitu-gitu aja. Nggak ada yang berubah. Intinya sih minta dikasihani. Padahal kehidupannya nggak susah-susah amat.
Selalu Ada Alasan Untuk Bahagia- Setiap orang berhak bahagia. Tak peduli apa jabatannya? Berapa banyak hartanya dan apa sukunya? Namun, kenyataannya masih banyak orang yang merasa hidupnya tidak beruntung.
Lantas di mana letak kesalahannya?
Ada beberapa hal yang menyikapi perbedaan setiap orang mengenai Kebahagiaan.
Baca Juga: Ngeluh Boleh. Kalau Keseringan Jangan.
Pola Pikir Yang Berbeda Tentang Bahagia
Tiap orang memiliki definisi yang berbeda tentang bahagia. Wajar kalau bahagia antara satu dengan lainnya berbeda. Kadarnya juga berbeda. Tergantung pada individu itu tersebut.
Misal: A mendapat uang 100 rb saja sudah senang banget. Beda dengan si B yang pengusaha sukses. Uang 100 rb bagi dia terlalu kecil.
Kebahagiaan itu Berupa Materi
Beberapa orang masih ada yang berpikir bahwa yang namanya bahagia itu adalah memiliki banyak uang dan harta yang berlimpah. Jadi, kalau dia tidak memenuhi syarat seperti itu bisa dikategorikan tidak bahagia.
Iklan/Siara TV yang Menjual Mimpi Tentang Kebahagiaan yang Glamor
Eit. Jangan salah. Media turut berperan besar dalam menyampaikan pesan kepada khalayak ramai mengenai arti kebahagiaan.
Kita lihat sajalah tontonan yang ada di Televisi. Mulai dari sinetron, iklan, reality show membawa pesan tentang kebahagiaan yang glamor. Tanpa disadari kita kemudian menyerapnya menjadi tren.
Banyak yang bilang bahwa perekonomian di Indonesia melesu. Tapi ironisnya di pusat-pusat penjualan HP disemuti oleh pembeli.
Bagaimana Mendapatkan Kebahagiaan?
Berpikiran Positif
Tanamkan pada diri kita untuk selalu berpikiran positif. Tak perlu risaukan kesuksesan orang lain. Sebab, Allah sudah memberikan kita rizki sesuai dengan porsinya. Asalkan kita berusaha dengan giat.
Pikiran yang selalu positif akan menciptakan hormon endorfin yang memberikan efek bahagia dalam diri kita dan menjauhkan diri dari stress.
Bersyukur
Allah menciptakan manusia dengan segala kelebihan. Organ tubuh yang luar biasa, oksigen yang berlimpah, bisa merasakan makanan yang enak. Itu yang patut kita syukuri. Bahkan ciptaan Allah yang kurang sempurna pun masih memberikan manfaat.
Ujian yang dilekatkan pada kita tentunya sudah sesuai dengan kemampuan kita. Dengan selalu bersyukur kita akan merasa baik-baik saja begitu mendapat cobaan yang lebih berat.
Temukan Potensi Diri
Seringkali kita merasa iri dengan kebahagiaan orang lain karena kita kurang bisa menemukan kelebihan dalam diri kita.
Kelebihan yang kita miliki terkadang tertutupi oleh rasa takut. Galilah semua potensi yang kalian miliki. Kamu akan lebih percaya diri menghadapi dunia.
Kebahagiaan Tiap Orang Berbeda
Seperti yang sudah uraikan di atas. Bahwa kadar kebahagiaan tiap orang itu berbeda. Kenapa coba kita meributkan kebahagiaan orang lain?
Tidak akan pernah ada puasnya.
Temukan kebahagiaan versi dirimu. Nggak usah kamu bandingkan dengan kebahagiaan temanmu.
Bahagia itu tidak usah kamu cari. Tapi temukanlah dalam hatimu masing-masing.
Salam,
Tikha.
Tiap orang memiliki definisi yang berbeda tentang bahagia. Wajar kalau bahagia antara satu dengan lainnya berbeda. Kadarnya juga berbeda. Tergantung pada individu itu tersebut.
Misal: A mendapat uang 100 rb saja sudah senang banget. Beda dengan si B yang pengusaha sukses. Uang 100 rb bagi dia terlalu kecil.
Kebahagiaan itu Berupa Materi
Beberapa orang masih ada yang berpikir bahwa yang namanya bahagia itu adalah memiliki banyak uang dan harta yang berlimpah. Jadi, kalau dia tidak memenuhi syarat seperti itu bisa dikategorikan tidak bahagia.
Iklan/Siara TV yang Menjual Mimpi Tentang Kebahagiaan yang Glamor
Eit. Jangan salah. Media turut berperan besar dalam menyampaikan pesan kepada khalayak ramai mengenai arti kebahagiaan.
Kita lihat sajalah tontonan yang ada di Televisi. Mulai dari sinetron, iklan, reality show membawa pesan tentang kebahagiaan yang glamor. Tanpa disadari kita kemudian menyerapnya menjadi tren.
Banyak yang bilang bahwa perekonomian di Indonesia melesu. Tapi ironisnya di pusat-pusat penjualan HP disemuti oleh pembeli.
Bagaimana Mendapatkan Kebahagiaan?
Berpikiran Positif
Tanamkan pada diri kita untuk selalu berpikiran positif. Tak perlu risaukan kesuksesan orang lain. Sebab, Allah sudah memberikan kita rizki sesuai dengan porsinya. Asalkan kita berusaha dengan giat.
Pikiran yang selalu positif akan menciptakan hormon endorfin yang memberikan efek bahagia dalam diri kita dan menjauhkan diri dari stress.
Bersyukur
Allah menciptakan manusia dengan segala kelebihan. Organ tubuh yang luar biasa, oksigen yang berlimpah, bisa merasakan makanan yang enak. Itu yang patut kita syukuri. Bahkan ciptaan Allah yang kurang sempurna pun masih memberikan manfaat.
Ujian yang dilekatkan pada kita tentunya sudah sesuai dengan kemampuan kita. Dengan selalu bersyukur kita akan merasa baik-baik saja begitu mendapat cobaan yang lebih berat.
Temukan Potensi Diri
Seringkali kita merasa iri dengan kebahagiaan orang lain karena kita kurang bisa menemukan kelebihan dalam diri kita.
Kelebihan yang kita miliki terkadang tertutupi oleh rasa takut. Galilah semua potensi yang kalian miliki. Kamu akan lebih percaya diri menghadapi dunia.
Kebahagiaan Tiap Orang Berbeda
Seperti yang sudah uraikan di atas. Bahwa kadar kebahagiaan tiap orang itu berbeda. Kenapa coba kita meributkan kebahagiaan orang lain?
Tidak akan pernah ada puasnya.
Temukan kebahagiaan versi dirimu. Nggak usah kamu bandingkan dengan kebahagiaan temanmu.
Bahagia itu tidak usah kamu cari. Tapi temukanlah dalam hatimu masing-masing.
Selalu ada alasan untuk bahagia.
Salam,
Tikha.
Setuju, selalu ada alasan untuk bahagia
ReplyDeleteSelamat berbahagia
DeleteSepakat!! Btw ada typo mbaa... *edisi komen2 nyari typo* siaran, tertulisnya Siara^^
ReplyDeleteKatanya bahagia itu dari dlm diri sndiri yahh.. Aq masi belajar niy...
Hahaha...makasih ya Laras. Selamat berbahagia.
DeleteTerima kasih, sudah membantu saya menemukan kebahagiaan :*
ReplyDeleteSelamat berbahagia 😘
DeleteBahagia itu mindset..
ReplyDeleteBersyukur adalah kuncinya..
Dan menurut saya, orang orang terdekat di sekitar kita juga berpengaruh dalam menciptakan kebahagiaan..
Salam :)
Iya. Betul banget
DeleteBetul betul betuuulll...bahagia itu sejatinya ada dlm diri setiap manusia asalkan ia rajin 'mencari'nya.
ReplyDeleteIya. Bahagia kita yang milih
Deletenah, ini nih.. sejuk hati bacanya ;).. org2 yg ga bahagia, selalu iri ama org lain, mnrtku sih krn memang ga bersyukur mbak.. ga mau tau apa yg udh dikasih Tuhan ama dia..ngeliatnya selaluu aja ke atas, ga sadar kalo org2 di bawah masih ada yg jauh lbh kekurangan..
ReplyDeletePasti selalu ada alasan untuk bahagia mbak
DeleteBahagia itu pilihan ya mba :)
ReplyDeleteIya mbak
DeleteBahagia itu dari diri sendiri :)
ReplyDeleteBetul banget mbak :)
DeleteBersyukur (y) Bener banget. Kadang karena memikirkan kehidupan orang lain yang wah seringnya jadi merutuki nasib sendiri. Padahal yang lebih-lebih di bawah kita masih banyak ya. Aku juga kadang-kadang masih kurang bersyukur, hiks. Harus lebih berjiwa positif ini.
ReplyDeleteBersyukur kadang susah. Jadi memang harus banyak belajar
Delete