Salah satu orang yang mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan Bahasa Inggris saya adalah kakak laki-laki.
Melalui lagu-lagu yang diputarnya saya mengalami ketertarikan pada Bahasa Inggris. Kalau tidak salah waktu itu saya baru duduk di Sekolah Dasar. Di antara tiga bersaudara, kakak lelaki sayalah yang kemampuan Bahasa Inggrisnya melejit. Bahkan, dialah menjadi jujukan saya dan kakak perempuan jika ada tugas yang berkenaan dengan Bahasa Inggris.
Bersama kakak lelaki, saya berkenalan dengan banyak kosakata baru. Menurut dia kalau ingin cepat menguasai Bahasa Inggris adalah berani ngomong dan sering-sering buka kamus kalau menemukan kata-kata yang baru. Jadi, tiap kali saya ingin tahu arti dari sebuah kata, dia akan menyuruh saya untuk membuka kamus terlebih dahulu. Begitulah seterusnya.
Kelas 4 SD, Mami memasukkan saya ke sebuah kursus Bahasa Inggris. Nama Lembaganya adalah King Kumar. King Kumar adalah salah satu lembaga kursus terbesar kedua di kota saya. Pada saat itu Bahasa Inggris belumlah sepopuler sekarang. Dulu, melihat seseorang bisa ngomong Bahasa Inggris lancar udah heran banget. Beda banget sama sekarang. Bahasa Inggris udah seperti Bahasa Kedua di Negara kita.
Meskipun King Kumar termasuk lembaga kursus kecil tapi cara pengajarannya tak jauh beda dengan lembaga-lembaga kursus yang ada saat ini. Intinya dasar saya belajar bahasa inggris adalah dari lembaga kursus ini. Di King Kumar saya termasuk peserta paling muda, karena saya dan satu orang teman saya bernama Putri yang termasuk siswa Kelas SD. Sisanya, teman-teman kami adalah Siswa SMP.
Dan, salah satu penyumbang kesukaan saya terhadap bule adalah King Kumar ini. Jadi, pada salah satu acara kenaikan tingkat kelas. Pendiri Kursus kami kedatangan beberapa tamu dari Amerika Serikat. Seluruh siswa diundang untuk bertemu langsung dengan para tamu. Saya termasuk di dalamnya. Kali pertama melihat orang berkulit putih saya kagum dan jatuh cinta.
Baca Juga: Terpesona dengan Bule dan tersesat di Gambir
Kesukaan saya terhadap Bahasa Inggris bertambah. Lagu-lagu yang saya dengarkan tak lagi berbahasa Indonesia. Di era saya yang terkenal saat itu NKOTB, Boyzone, Westlife, MLTR. Saya pecandu musik mereka. Dari lagu-lagu mereka saya belajar banyak kosakata baru.
Salah satu hal yang turut andil dalam meningkatkan keinginan belajar Bahasa Inggris adalah bisa ngobrol sama bule. Simpel banget yak :P
Yah. Buat saya ada kebanggan tersendiri bisa ngobrol nyambung sama bule. Semacam mendongkrak rasa percaya diri aja. Mimpi saya pun terkabul saat saya belajar Bahasa Inggris di English First.
Woh...pertama kali masuk ke sana seperti menemukan surga dunia. Ada banyak ekspatriat yang berseliweran dan membuat mata saya berbinar. Terlebih lagi ada satu guru Native Speaker yang ganteng banget namanya John. Bule bermata hijau itu adalah Guru Favorit anak-anak ABG, termasuk saya :D
Saya selalu menunggu-nunggu kapan John lewat atau mengajar dalam kelas kami. Uhuu..doa saya terkabul. John akhirnya mengajar di kelas kami. Senang banget rasanya. Mendadak saya menjadi anak paling rajin masuk kelas. Dengan harapan bisa sering-sering ngobrol sama dia. John ramah banget orangnya, selalu menyapa duluan jika ketemu. Dia hapal dengan nama-nama muridnya. Dan, sialnya John bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Bahkan, dia mengerti bahasa Suroboyo. Jadi, tiap kali kami ingin ngomongin dia selalu aja John tahu apa yang kami bicarakan.
Sayangnya, saya sudah tidak lagi kursus di sana. Karena mulai sibuk dengan pekerjaan, terpaksa saya memilih mundur dari kursus. Hiks, nggak bisa ngecengin si John lagi.
Sekarang kalau saya berpergian ke luar negeri nggak perlu risau lagi. Saya menjadi lebih berani untuk ngomong Bahasa Inggris. Salah sedikit tak mengapa. Kamu hanya butuh sebuah kepercayaan diri.
Bersama kakak lelaki, saya berkenalan dengan banyak kosakata baru. Menurut dia kalau ingin cepat menguasai Bahasa Inggris adalah berani ngomong dan sering-sering buka kamus kalau menemukan kata-kata yang baru. Jadi, tiap kali saya ingin tahu arti dari sebuah kata, dia akan menyuruh saya untuk membuka kamus terlebih dahulu. Begitulah seterusnya.
Kelas 4 SD, Mami memasukkan saya ke sebuah kursus Bahasa Inggris. Nama Lembaganya adalah King Kumar. King Kumar adalah salah satu lembaga kursus terbesar kedua di kota saya. Pada saat itu Bahasa Inggris belumlah sepopuler sekarang. Dulu, melihat seseorang bisa ngomong Bahasa Inggris lancar udah heran banget. Beda banget sama sekarang. Bahasa Inggris udah seperti Bahasa Kedua di Negara kita.
Meskipun King Kumar termasuk lembaga kursus kecil tapi cara pengajarannya tak jauh beda dengan lembaga-lembaga kursus yang ada saat ini. Intinya dasar saya belajar bahasa inggris adalah dari lembaga kursus ini. Di King Kumar saya termasuk peserta paling muda, karena saya dan satu orang teman saya bernama Putri yang termasuk siswa Kelas SD. Sisanya, teman-teman kami adalah Siswa SMP.
Dan, salah satu penyumbang kesukaan saya terhadap bule adalah King Kumar ini. Jadi, pada salah satu acara kenaikan tingkat kelas. Pendiri Kursus kami kedatangan beberapa tamu dari Amerika Serikat. Seluruh siswa diundang untuk bertemu langsung dengan para tamu. Saya termasuk di dalamnya. Kali pertama melihat orang berkulit putih saya kagum dan jatuh cinta.
Baca Juga: Terpesona dengan Bule dan tersesat di Gambir
Kesukaan saya terhadap Bahasa Inggris bertambah. Lagu-lagu yang saya dengarkan tak lagi berbahasa Indonesia. Di era saya yang terkenal saat itu NKOTB, Boyzone, Westlife, MLTR. Saya pecandu musik mereka. Dari lagu-lagu mereka saya belajar banyak kosakata baru.
Salah satu hal yang turut andil dalam meningkatkan keinginan belajar Bahasa Inggris adalah bisa ngobrol sama bule. Simpel banget yak :P
Yah. Buat saya ada kebanggan tersendiri bisa ngobrol nyambung sama bule. Semacam mendongkrak rasa percaya diri aja. Mimpi saya pun terkabul saat saya belajar Bahasa Inggris di English First.
Woh...pertama kali masuk ke sana seperti menemukan surga dunia. Ada banyak ekspatriat yang berseliweran dan membuat mata saya berbinar. Terlebih lagi ada satu guru Native Speaker yang ganteng banget namanya John. Bule bermata hijau itu adalah Guru Favorit anak-anak ABG, termasuk saya :D
Saya selalu menunggu-nunggu kapan John lewat atau mengajar dalam kelas kami. Uhuu..doa saya terkabul. John akhirnya mengajar di kelas kami. Senang banget rasanya. Mendadak saya menjadi anak paling rajin masuk kelas. Dengan harapan bisa sering-sering ngobrol sama dia. John ramah banget orangnya, selalu menyapa duluan jika ketemu. Dia hapal dengan nama-nama muridnya. Dan, sialnya John bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Bahkan, dia mengerti bahasa Suroboyo. Jadi, tiap kali kami ingin ngomongin dia selalu aja John tahu apa yang kami bicarakan.
Sayangnya, saya sudah tidak lagi kursus di sana. Karena mulai sibuk dengan pekerjaan, terpaksa saya memilih mundur dari kursus. Hiks, nggak bisa ngecengin si John lagi.
Sekarang kalau saya berpergian ke luar negeri nggak perlu risau lagi. Saya menjadi lebih berani untuk ngomong Bahasa Inggris. Salah sedikit tak mengapa. Kamu hanya butuh sebuah kepercayaan diri.
walaupun suka bahasa Inggris dari pada matematika, bahasa inggris ku tetap ajah masih ancur
ReplyDeleteheheehehehehehehe
Bahasa inggrisku juga nggak bagus-bagus amat kok. Wkwk
DeleteBisa dibilang aku dapat nilai 3 buat bahasa Inggris
ReplyDeleteSaya matematika yang jelek mbak
Delete